BRIN Teliti Keragaman Genetik Rafflesia patma

TechnologyIndonesia.idRafflesia patma sebagai kerabat dekat Rafflesia arnoldii merupakan salah satu tumbuhan dilindungi karena keberadaannya di alam sudah langka dan terancam kepunahan.

Pemerintah selama ini mendorong upaya konservasi kerabat Rafflesiaceae di habitat asalnya secara in situ di kawasan lindung, maupun di luar habitat asalnya atau secara ex situ seperti kebun raya, arboretum, dan taman kehati.

“Kami meneliti keragaman genetik Rafflesia patma yang berasal dari lima lokasi yang berada di luar kawasan lindung, yaitu Kebun Raya Bogor (KRB), Leuweung Cipeucang Geopark Ciletuh, Bojong Larang Jayanti, Leuweung Sancang, dan Pangandaran,” ungkap Ketua Kelompok Riset Ekologi Komunitas dan Populasi Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yayan Wahyu C. Kusuma, pada webinar Jamming Session #1, Kamis (29/2/2024).

Yayan menambahkan sejak 2004, periset BRIN telah berhasil meneliti dan menumbuhkan Rafflesia patma beserta tanaman inangnya. Tumbuhan endemik asal Pangandaran ini setidaknya telah mekar lebih dari 16 kali di KRB.

Menariknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik Rafflesia patma yang berasal dari Leuweung Cipeucang paling tinggi, yaitu 0,36 melebihi keragaman genetik yang berasal dari KRB (0,32), Bojong Larang Jayanti (0,08), Leuweung Sancang (0,32), dan Pangandaran (0,04).

Karena itu, perlunya upaya konservasi jenis-jenis tumbuhan langka yang tumbuh di luar kawasan lindung.

“Selain Rafflesia patma, kami juga menemukan data serupa pada jenis tumbuhan langka lainnya yang tumbuh di luar kawasan lindung, seperti Vatica Bantamensis dan Hopea bilitonensis,” pungkasnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author