Berusia 84 Tahun, Kebun Raya Purwodadi Miliki 89 Koleksi Tumbuhan Terancam Punah

TechnologyIndonesia.id – Kebun Raya Purwodadi memasuki usia 84 tahun pada 30 Januari 2025. Di usianya yang sudah lebih dari delapan dekade, Kebun Raya Purwodadi terus berkomitmen untuk menaungi pelestarian flora endemik nusantara khususnya dari habitat dataran rendah kering.

Kebun Raya Purwodadi merupakan salah satu dari lima kebun raya yang berada di bawah pengelolaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kebun raya yang terletak di Desa dan Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur ini memiliki luas 85 hektare.

Kebun Raya yang juga dikenal dengan nama Hortus Iklim Kering Purwodadi didirikan oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking yang merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda pada 1941.

Kebun Raya Purwodadi menyimpan 10.768 koleksi spesimen tumbuhan hidup yang terdiri dari 2163 jenis, 889 marga, dan 166 suku. Sebanyak 89 jenis koleksi spesimen tumbuhan hidup masuk dalam kategori terancam punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) red list.

Tumbuhan tersebut terdiri dari dua jenis yang masuk kategori ‘punah di alam liar’ (extinct in the wild) yakni Mangifera casturi dan Brugmansia suaviolens; delapan jenis ‘kritis’ atau ‘sangat terancam punah’ (critically endangered); 24 jenis ‘terancam’ (endangered); 55 jenis ‘rentan’ (vulnerable).

Mangifera casturi atau mangga kasturi merupakan tumbuhan mangga endemik Kalimantan Selatan, sehingga pemerintah daerah setempat menetapkannya sebagai identitas flora daerah tersebut.

Populasi taksonnya cenderung berkurang, baik dalam segi jumlah individu, populasi, maupun keanekaragaman genetisnya. Tim penilai dari World Conservation Monitoring Centre pada 1998 menetapkan Mangifera casturi berada pada kategori punah di alam liar.

Tinggi pohon mangga kasuri dapat mencapai 25 m dengan diameter batang berkisar antara 40-115 cm, kulit kayu batangnya berwarna putih keabu-abuan hingga cokelat terang. Buah mangga kasuri berbentuk bulat sampai ellipsoid dengan berat kurang dari 80 gram.

Daging buahnya berwarna kuning atau oranye dan berserabut dengan rasa manis lezat serta memiliki aroma buah yang harum. Mangga ini berbuah pada awal musim hujan atau sekitar bulan Januari.

Sementara itu, Brugmansia suaviolens atau kecubung/bunga terompet memiliki keindahan bunga yang bentuknya menyerupai terompet. Kecubung merupakan pohon berkayu dan tebal dengan bunga terjumbai yang berukuran besar serta baunya harum.

Kecubung memiliki banyak kandungan senyawa kimia, menjadikan tumbuhan ini sebagai tumbuhan yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional maupun pengobatan modern.

Keanekaragaman hayati tumbuhan yang dikonservasi secara ex situ tidak hanya ditemui di Kebun Raya Purwodadi. Data dari Direktorat Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN menyebutkan bahwa hingga Desember 2022 terdapat 48 kebun raya yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencerminkan eco region Indonesia.

Sebaran tersebut terdiri terdiri dari 5 kebun raya yang dikelola oleh BRIN yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibinong, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Eka Karya Bali; 38 kebun raya yang dikelola oleh pemerintah daerah; 3 kebun raya yang dikelola oleh perguruan tinggi; 1 kebun raya yang dikelola oleh BUMN, dan 1 kebun raya dikelola oleh swasta.

Keberadaan Kebun Raya Purwodadi dan empat kebun raya lain di bawah naungan BRIN menjadi ruang terbuka hijau yang sangat penting sebagai penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen, serta menurunkan suhu dan area resapan air bagi kawasan di sekitarnya.

Di bawah naungan BRIN, Kebun Raya Purwodadi kini menjadi sebuah Kawasan Konservasi Ilmiah. Kebun raya ini menjadi fasilitas riset terkait hayati dan lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti dan akademisi serta stakeholder yang berkepentingan dalam bidang riset hayati dan lingkungan.

Di samping itu, bersama pihak mitra eksternal (PT. Mitra Naturan Raya), BRIN melalui Kebun Raya Purwodadi juga memberikan layanan edukasi mengenai tumbuhan dan lingkungan serta menyediakan jasa wisata alam dengan tetap mengedepankan aspek pelestarian tumbuhan dan lingkungan hidup. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author