BRIN dan Unhas Jalin Kolaborasi Riset Mikroba Karst

Technology-Indonesia.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Mikrobiologi Terapan menandatangani kerja sama riset dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk pengembangan mikroba karst. Kegiatan penandatanganan kerja sama dilanjutkan dengan peresmian Pusat Kolaborasi Riset (PKR) di Aula LPPM Unhas-Makassar, Senin (14/8/2023).

Fokus riset yang akan dikembangkan meliputi mikroba karst sebagai sumber pangan, mikroba karst endofit pada tumbuhan untuk bahan obat, mikroba karst sebagai biofertilizer dalam upaya rehabilitasi kawasan karst terdegradasi dan mikroba karst sebagai biokontrol.

Berangkat dari potensi yang dimiliki, Unhas menggandeng BRIN dengan melibatkan dua pusat riset, yakni Pusat Riset Mikrobiologi Terapan dan Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi. Tak hanya ikatan kerja sama riset, Unhas juga berhasil memperoleh skema pendanaan Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Mikroba Karst. PKR tersebut untuk mewadahi riset pengelolaan kawasan karst secara terpadu.

Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa mengaku sangat bangga dengan adanya jalinan kerjasama ini. “Kolaborasi dengan BRIN tak mudah karena harus melalui seleksi yang sangat kompetitif. Melalui semangat kolaborasi, Unhas sebagai big brother universitas kawasan timur akan selalu mendukung inisiatif kerjasama dengan BRIN,” ungkap Jompa.

Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono menyampaikan bahwa PKR didorong untuk menjadi jejaring pusat kolaborator penelitian mikroba karst.

“PKR dengan integrasi kolaborasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian, sehingga tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah tetapi juga akan bermanfaat bagi masyarakat. BRIN akan memberikan kemudahan akses bagi periset Unhas yang terlibat dalam PKR seperti peneliti BRIN,” terang  Agus. 

Kepala Pusat Mikrobiologi Terapan, Ahmad Fathoni yang mewakili Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan memaparkan pentingnya PKR Mikroba Karst PMRT dengan Unhas sebagai center of excellence, juga menyampaikan harapannya akan terbentuknya critical mass periset dengan fokus mikroba karst serta agar luaran dari kegiatan ini juga berdampak secara ekonomi terhadap masyarakat di sekitar wilayah karst.

“PKR ini diharapkan dapat menjadi center of excellence dalam riset mikroba karst untuk menghasilkan invensi dan inovasi, menciptakan SDM unggul di bidang mikroba karst melalui berbagai skema fasilitasi riset yang ada di BRIN dan PKR ini sebagai hubungan bagi para periset dalam dan kuar negeri,” tambah Fathoni.

Pada kesempatan tersebut, Fathoni memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UNHAS dengan mengungkapkan pentingnya riset dan inovasi bidang keanekaragaman hayati dalam menjawab tantangan global saat ini mulai dari perubahan iklim, pangan, energi, kesehatan dan lingkungan.

Jalinan kerja sama ini tak lepas dari peran Siti Halimah Larekeng selaku dosen Unhas dan Retno Prayudyaningsih selaku periset di PRMT. Inisiasi yang tergali dari melihat potensi yang dimiliki melesatkan proposal PKR Mikroba Karst lolos didanai.

Keduanya berharap dari kegiatan ini akan tergali potensi dan manfaat penelitian mikroba karst bagi kebutuhan di masa depan. Bahkan dapat menjadi rujukan riset dan pengembangan bagi mikroba karst prospektif, seperti untuk bahan pangan potensial, penghasil senyawa bioaktif, biofertilizer dan biofungisida.

Perlu diketahui, sebagai lingkungan spesifik, kawasan karst menyimpan potensi yang unik. Indonesia bahkan memiliki karst terindah dan terluas kedua di dunia setelah China yakni kawasan karst Maros-Pangkep. Pada tahun 2022, oleh UNESCO ekosistem unik yang berada di Sulawesi Selatan tersebut bahkan telah ditetapkan sebagai Geopark.

Kekhasan akan keanekaragaman flora fauna yang terkandung di dalamnya tak lepas dari keberadaannya yang terletak dalam zona Wallacea. Begitu pula biodiversitas mikroba yang dimilikinya. 

Hasil kajian awal mengungkap bila diversitas mikroba kawasan karst telah memberikan arti penting bagi ekosistem. Tak hanya menjadi habitat bagi berbagai organisme, namun memberikan sumbangsih bagi cadangan air dunia dan pengendali perubahan iklim.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author