Studi Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, Mahasiswa Adzkia Kunjungi Stasiun Bumi dan Observasi Agam

TechnologyIndonesia.id – Sebanyak 35 mahasiswa dan 5 orang dosen pembimbing dari Program Studi Fisika, Universitas Adzkia Padang mengunjungi Stasiun Bumi dan Observasi Agam Kototabang, Sumatra Barat pada Senin (23/06/2025).

Stasiun Bumi dan Observasi Agam dibangun untuk melengkapi data-data meteorologi daerah Indonesia bagian barat dan wilayah ekuator. Stasiun bumi ini terletak pada 100.32 BT dan 0.2 LS, dengan tugas melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan, analisis, serta pengelolaan data antariksa dan atmosfer.

Ketua Tim Layanan Fasilitas Peralatan Stasiun Observasi Agam, Ednofri menjelaskan bahwa stasiun ini berfungsi sebagai tempat pengamatan, perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer.

“Fungsi lainnya sebagai pelaksanaan kerja sama teknis di bidang pengamatan antariksa dan atmosfer serta pelaksanaan layanan laboratorium /fasilitas riset,” jelas Ednofri.

Dirinya mengapresiasi kedatangan para mahasiswa dalam kunjungan edukasi ini. Ednofri berharap kegiatan ini dapat memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang sain antariksa dan atmosfir.

“Semoga kunjungan ini dapat menjadi awal kerja sama yang baik antara BRIN dan Universitas Adzkia Padang. Mari kita mulai kegiatan ini dengan semangat dan antusiasme yang tinggi,” ungkapnya.

Dosen pembimbing mahasiswa Universitas Adzkia, Rahmi berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa yang lebih baik tentang sain antariksa dan atmosfir.

“Melalui kunjungan edukasi ini pengalaman praktis dan langsung melihat fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam penelitian antariksa dan atmosfir. Sehingga bisa memotivasi mahasiswa untuk lebih tertarik dengan bidang sains,” terangnya.

Menurutnya, kunjungan edukasi ini dapat menjadi awal kerja sama yang baik antara Universitas Adzkia Padang dan BRIN. Selain itu juga untuk mengembangkan kemampuan analisis, kritis, dan problem solving mahasiswa.

“Fasilitas dan peralatan di Stasiun Observasi Agam sangat sesuai dengan kebutuhan jurusan Fisika, sehingga kami sangat senang dapat melakukan kunjungan ini,“ ungkapnya.

Perekayasa dari Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Stasiun Bumi Agam, Ridho Pratama memaparkan, pengamatan sains atmosfer dan sains antariksa bermanfaat untuk membantu memprediksi cuaca dan fenomena alam seperti badai, banjir dan kekeringan.

“Pengamatan atmosfer membantu memantau kualitas udara dan mengidentifikasi sumber polusi, dan juga membantu memahami perubahan iklim dan dampaknya pada lingkungan,” terangnya.

Sedangkan pengamatan antariksa bermanfaat untuk membantu memahami struktur dan evolusi alam semesta. Membantu mengembangkan teknologi satelit untuk komunikasi, navigasi, dan pemantauan bumi.

Pada kunjungan tersebut, Perekayasa BRIN, Fahmi Rahmatia dengan sabar membantu para mahasiswa mengenalkan berbagai fasilitas di Kawasan tersebut. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka tentang teknologi dan inovasi di bidang antariksa dan atmosfir. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author