Respon Kebutuhan Pasar, Ayam Kampung Unggul Balitbangtan Dilisensi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Telur merupakan sumber protein yang cukup terjangkau oleh masyarakat. Telur ayam kampung juga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi bagi peternak.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pada akhir 2021 melepas galur ayam kampung unggul petelur yang diberi nama Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) Janaka Agrinak. Ayam KUB Janaka Agrinak ini merupakan pengembangan dari Ayam KUB yang telah dilepas pada 2014.

Ayam KUB Janaka Agrinak yang diberi nama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini telah menarik minat swasta dalam pengembangannya. Pada Selasa (8/3/2022) bertempat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak), Bogor. Balitbangtan melakukan penandatanganan kerjasama lisensi dengan PT. Intama Taat Anugerah (ITA) untuk memperbanyak galur tersebut.

Kepala Divisi Produksi PT. ITA, Siswanto mengatakan bahwa kerjasama ini adalah bentuk kepercayaan pemerintah kepada perusahaannya untuk mengembangkan Ayam KUB Janaka Agrinak dan bisa diterima di kalangan peternak.

“Kebutuhan ayam lokal ini semakin lama semakin meningkat. Kami sebagai pelaku usaha peternakan mempunyai tugas untuk memajukan dan berkontribusi dalam pengembangan ayam lokal,” ujarnya.

Siswanto mengaku pihaknya tertarik dengan Ayam KUB Janaka Agrinak ini karena merasa ingin mengembangkan ayam lokal petelur milik Indonesia sendiri. Supaya tidak bergantung kepada ayam ras yang sumber bibit ayamnya (Grand Parent Stock – GPS) masih impor sampai saat ini.

Keunggulan Ayam KUB Janaka Agrinak memiliki potensi produksi telur sebanyak hingga 200 butir/ekor pertahun. Umur pertama bertelur pada usia 20-21 minggu dengan sifat mengeram 5%. Pada umur 10 minggu bobot ayam jantan sudah sebesar 1,1 kg sedangkan ayam betina 0,9 kg, dan umur ayam potong yang tadinya 70 hr sudah bisa 60 hari dg bobot 0,7 sampai 0,9 kg.

Sebelum pelaksanaan lisensi, tim Balitbangtan telah melakukan verifikasi untuk melihat kesiapan PT. ITA dalam mengembangkan komoditas ini.

“PT ITA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembibitan ayam lokal dan mempunyai kemampuan sumber daya memadai untuk melakukan produksi Ayam KUB Janaka Agrinak secara komersial,” terang Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP), Ketut Gede Mudiarta.

Ketut juga menegaskan bahwa perusahaan harus berkomitmen dalam upaya penyebaran secara masif Ayam KUB Janaka Agrinak dengan tetap mempertahankan kualitas dan kemurniannya.

“Sehingga hasil pemuliaan ini dapat dirasakan manfaatnya dengan baik oleh seluruh peternak,” jelasnya.

Kepala Balitnak, Andi Baso menambahkan Ayam KUB Janaka Agrinak, merupakan galur KUB yang telah memiliki perbaikan performa dari Ayam KUB melalui seleksi genetik yang dilakukan oleh peneliti dari Kementerian Pertanian.

“Performa yang telah ditingkatkan antara lain produksi telur, sifat mengeram, dan warna shank (kaki),” ungkapnya.

Performa yang ditingkatkan dari KUB menjadi KUB Janaka Agrinak adalah produksi telur Henday yang semula 50% menjadi 60% dan puncak produksi yang meningkat dari 65-70% menjadi 70-75%. Produksi pertahun meningkat dari 160 -180 butir per tahun menjadi 180-220 butir per tahun.

Sifat mengeram yang semula 10% dapat berkurang hingga 5%, umur pertama bertelur yang lebih muda 1 hingga 2 minggu lebih awal, serta warna shank (kaki) yang berwarna kuning.

Terpisah, Plt. Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyambut baik penandatanganan lisensi ini. Fadjry menyebut bahwa Kementerian Pertanian akan terus berkomitmen untuk menyebarluaskan hasil invensi dan inovasi teknologinya secara luas, salah satunya melalui lisensi.

“Pemassalan inovasi teknologi dimaksudkan agar seluruh masyarakat dapat memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya,” tegasnya.

Kerjasama lisensi ini sendiri mencakup tahap pengembangan produksi, promosi, distribusi dan pemasaran bibit unggul ayam KUB Janaka Agrinak. Dalam melaksanakan proses produksi, pelisensi wajib mengikuti SOP yang telah ditetapkan, dan terus mempertahankan kualitas. Balitbangtan akan menurunkan tim untuk terus mengawasi quality control yang telah dilaksanakan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author