Technology-Indonesia.com – Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) menerima hibah kandang ayam kapasitas 20.000 ekor dari PT Charoen Pokphand, Tbk. Hibah Kandang Ayam Closed House System ini merupakan isyarat bahwa teknologi peternakan ayam potong broiler (ayam pedaging) saat ini sudah masuk pada manajemen level teknologi tinggi.
Kandang ayam Closed House System ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Jumain Appe, pada Jumat (9/3/2018) di Aula Prof. Fachruddin Gedung Paska Sarjana Unhas.
Bagi Fakultas Peternakan, kandang ayam Closed House System ini merupakan teaching farm yang sangat berguna karena memakai teknologi maju, jika dibandingkan dengan Open House System/kandang terbuka yang masih banyak digunakan oleh peternak di Sulawesi Selatan.
Untuk beberapa saat Tim Technical Service dari Charoen Pokphand masih mendampingi para dosen dan mahasiswa agar kedepannya para mahasiswa/i lulusan Universitas Hasanudin adalah sarjana yang sudah paham manajemen dan teknologi pemeliharaan Ayam Broiler dengan system teknologi modern. Harapannya, dengan sarana teaching farm modern, mahasiswa/i akan lebih meningkat kemampuannya dan kualitas SDM lulusannya akan menjadi lebih unggul dan kompetitif.
Presiden CP Eastern Area, Peraphon Prayooravong mengatakan hibah ini bertujuan agar kelak setiap lulusan peternakan Unhas terbiasa dengan teknologi pemeliharaan ayam yang modern dan terkini, sehingga bisa memenuhi kebutuhan industri peternakan ketika berkarir sebagai peternak, pengusaha, atau karyawan perusahaan peternakan.
“Intinya, kami ingin agar lulusan Fakultas Peternakan Unhas menjadi sarjana yang memiliki pemahaman dan skill terhadap teknologi terbarukan,” ungkapnya.
Peresmian ini dihadiri oleh Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) Bambang Setiadi; Presiden Direktur PT. Charoen Pokphand Indonesia, Thomas Effendy; Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu; Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Sudirman Baco; serta jajaran pimpinan masing-masing institusi.
Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) mengungkapkan hibah-hibah seperti ini pasti mendorong universitas mempercepat pencapaian misi universitas yaitu TRI DARMA (penelitian, pendidikan, dan pengabdian). Penelitian, karena mahasiswa bisa melakukan penelitian terhadap teknologi ini, misalnya mencari model skala lebih kecil. Pendidikan, karena mahasiswa bisa belajar teknologi baru. Serta pengabdian, sebab para peternak sekitar kampus untuk memanfaatkan teknologi ini.
Selain itu, hibah ini juga mendorong adanya inovasi karena civitas akademia bisa belajar riset hingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, lanjutnya.
Fakultas Peternakan Unhas dan Charoen Pokphand telah menandatangani Memorandum of Understanding sejak 2014. Kerjasama ini diawali pemberian beasiswa pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Peternakan. Kerjasama ini berkembang dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa/i mulai semester awal sampai semester akhir, Fakultas Peternakan dan Fakultas kedokteran Hewan.
Selain itu, Charoen Pokphand Indonesia telah memberangkatkan mahasiswa/i Fakultas Peternakan dari 10 universitas terkemuka di Indonesia untuk melaksanakan kegiatan akademik ke luar negeri, termasuk ke Thailand. Kegiatan tersebut berupa kunjungan ke pameran perunggasan dan ke beberapa industri.