TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang memetakan berbagai genotipe pisang liar untuk mempercepat pemuliaan varietas yang tahan terhadapĀ virus kerdil pisang atauĀ Banana Bunchy Top Virus (BBTV) dan FusariumĀ oxysporumĀ Tropical Race 4 (Foc-TR4). Hasil riset ini diharapkan dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan dan industri hortikultura.Ā
āHingga 2024,Ā kami telah memberikan pengarakteran genotipe pisang liar Indonesia dan mendokumentasikan berbagai karakter, mencakup tujuh subspesies pisang liar dan dua varietas yang dibudidayakan,āĀ ungkap I Made Tasma, Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN bersama timnya dan IPB UniversityĀ pada forum ilmiah The First Annual Banana MeetingĀ “Inovating the Future of Bananas: Sustainability, Disease Resistance, and lobal Food Security”Ā pada 11-12 Februari 2025 di Gedung ICC KST Soekarno BRIN Cibinong, Selasa (11/02/2025).Ā
I Made Tasma melanjutkan, penelitian bertujuan mendaftarkan genotipe lokal untuk perlindungan varietas tanaman (PVT). Penelitian ini juga menyoroti kompatibilitas persilanganĀ Musa acuminataĀ guna mendapatkan induk pisang unggul yang lebih subur dan tahan penyakit. āTerutama terhadap Banana Bunchy Top Virus (BBTV) dan FusariumĀ oxysporumĀ Tropical Race 4 (Foc-TR4),ā imbuhnya.Ā
Pada kesempatan yang sama, Peneliti Pusat Riset Botani Terapan BRIN Yuyu Suryasari, memaparkan studi kompatibilitas dan biologi reproduksiĀ Musa acuminata CollaĀ liar.Ā
āPenelitian ini mencatat jumlah, viabilitas, dan perkecambahan serbuk sari dari berbagai aksesi pisang liar antara Agustus 2024 hingga Januari 2025. Dengan teknik polinasiĀ in vivo, kombinasi persilangan telah berhasil dipanen,ā ungkap Yuyu.Ā Ā
Sementara itu Peneliti IPB University Awang Maharijaya Sobir, berkolaborasi dengan BRIN dalam pemetaan gen ketahanan BBTV dan Fusarium pada pisang.Ā
Forum Annual Banana Meeting ini menandai satu tahun perjalanan platform kolaborasi internasional pisang sebagai kerja sama antara BRIN, Gates Foundation, dan LPDP.Ā Saat ini telah tergabung mitra kolaborasi BRIN dari berbagai negara untuk melaksanakan kegiatan riset bersama.
Mitra-mitra tersebut, yaitu International Institute of Tropical Agriculture (IITA) dari Afrika, University of Queensland Australia, Wageningen University Belanda, Meise Botanic Garden Belgia, Institut of Experimental Botany Republik Ceko, The alliance of Biodiversity International Belgia, serta IPB University dan UNPAD dari Indonesia.Ā Ā
Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi para periset botani dalam mengembangkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan ketahanan pisang terhadap penyakit serta memperkuat ketahanan pangan.Ā
Tahun pertama penelitian telah menghasilkan beberapa capaian, seperti perbanyakan in vitro serta pengujian ketahanan terhadap BBTV dan Fusarium. Tim juga tengah mengembangkan dan memvalidasi metode skriningĀ in vitroĀ danĀ ex vivoĀ untuk pengujian ketahanan pisang terhadap kedua patogen tersebut.
Dengan langkah-langkah inovatif ini, BRIN dan IPB University berharap dapat mempercepat pengembangan varietas pisang yang lebih tahan penyakit dan berdaya saing tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di masa depan dalam skala luas.
Hal tersebut untuk meningkatkan produksi pisang nasional, serta memperkuat daya saing Indonesia dalam pasar agribisnis global. (Sumber: brin.go.id)
BRIN dan IPB Petakan Genotipe Pisang Liar Tahan BBTV
