Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pengolahan dan proses pencetakan tahu bakso ikan oleh industri rumah tangga biasanya dilakukan secara manual. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas mutu dan terjadinya kontaminasi silang pada produk tahu bakso ikan. Permasalahan tersebut mendorong Nurlaila Esti Melliyana (21), taruna program studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang untuk mengembangkan alat pengisi adonan tahu bakso ikan.
Esti menerangkan bahwa tahu bakso ikan merupakan makanan ringan terbuat dari tahu sebagai bahan dasarnya dengan isian adonan daging ikan yang melalui proses perebusan dan pengukusan. Alat yang digunakan untuk membuat tahu bakso ikan umumnya hanya dandang serta wajan secara manual.
“Proses pencetakan juga dilakukan secara manual sehingga membutuhkan tenaga yang lebih banyak dan waktu yang lama, hal ini membuat industri rumah tangga pengolahan tahu bakso memiliki kapasitas produksi yang kurang maksimal,” tutur Esti pada Rabu (4/8/2021).
Esti mendengar kesulitan yang dihadapi beberapa pengusaha karena banyaknya permintaan pasar terhadap tahu bakso ikan membuat mereka kewalahan dalam proses produksi. Hal ini menjadi latarbelakang dalam penelitian pembuatan alat pengisi adonan tahu bakso ikan yang dilakukannya.
Esti, yang memiliki latar belakang pendidikan dibidang pengolahan ini merupakan anak dari pasangan Sri Wahyuningsih (43) dan Miftahudin (44) yang merupakan pelaku usaha Bengkel Las Bubut. Saat memasuki semester akhir, dia harus mempersiapkan suatu topik atau tema yang akan diangkat untuk tugas akhirnya.
Esti pun tertarik untuk mengangkat topik yang terkait dengan sebuah inovasi alat atau mesin. Ia berkeinginan untuk berkolaborasi dengan orang tuanya dengan tujuan membantu pengembangan usaha bengkel las bubut milik orang tuanya.
Keinginan tersebut mendapat dukungan dari dosen pembimbing, Pola S.T Panjaitan dan Catur Pramono Adi. Esti pun mengangkat judul untuk penelitian tugas akhirnya “Pembuatan Alat Pengisi Adonan Tahu Bakso Ikan dengan Penggerak Manual Berskala Industri Rumah Tangga”.
Berkat bimbingan kedua dosen tersebut serta saran dan masukan dari orang tuanya, Esti berhasil menciptakan inovasi baru berupa alat pengisi adonan tahu bakso ikan dengan penggerak manual. Alat ini berfungsi untuk memasukan adonan bakso ikan ke dalam tahu agar proses pembuatan lebih cepat, efisien dan tidak terlalu menguras tenaga.
Bahan yang digunakan untuk membuat alat pengisi adonan tahu bakso adalah plat stainless steel, plat strip stainless steel, pipa stainless steel, pipa kotak/ hollow stainless steel, talenan plastik polypropylenen, kawat las, baut dan mur.
Alat pengisi adonan tahu bakso ikan didesain dengan mempertimbangkan segi tenaga penggerak, ukuran, kemudahan pengoperasian, kemudahan perawatan, dan keamanan bahan yang digunakan. Perancangan dan pembuatan alat pengisi tahu bakso ikan ini diharapkan dapat bermanfaat dan bekerja dengan maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Esti, alat tersebut mampu mempertahankan kualitas mutu dari produk tahu bakso ikan, serta dapat meningkatkan kecepatan waktu produksi, sehingga proses produksi bakso ikan pun akan lebih cepat dan efisien.
Meskipun masih dalam bentuk sebuah riset penelitian, Esti mempunyai keinginan besar untuk mengembangkan alat tersebut, sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas, khususnya para pengusaha tahu bakso ikan. Esti berharap alat ini mampu mengatasi permasalahan yang sering dialami oleh para pengusaha tahu bakso ikan.