Peneliti BRIN Berhasil Merakit Teknologi Budidaya Bawang Bombai Umur Pendek

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil merakit teknologi budidaya bawang bombai untuk kondisi iklim tropis Indonesia. Pengembangan teknologi ini untuk menjawab kebutuhan bawang bombai dalam negeri cenderung meningkat setiap tahunnya. Nilai impor bawang bombai sekitar 120-130 ribu ton per tahun atau 100% dari total kebutuhan masyarakat Indonesia.

Kepala Pusat Riset dan Hortikultura (PRH) BRIN Dwinita Wikan Utami mengungkapkan, sejalan dengan perkembangan teknologi perakitan varietas, telah ditemukan bawang bombai jenis hari pendek (short day).

Salah satunya varietas Trophy milik PT Agrosid Manunggal Sentosa. Varietas ini merupakan bombai pertama yang mendapat ijin pelepasan varietas untuk dikembangkan di Indonesia berdasarkan SK Kepmentan Nomor 186/Kpts/SR.130/D/II/2021 pada bulan Februari 2021.

Dalam kunjungannya ke lokasi penelitian di Banguntapan Yogyakarta (18/8/2023) Dwinita menambahkan, dengan teknologi perakitan varietas short day dan budidaya yang tepat ini tantangan memproduksi bawang bombai di iklim tropis seperti Indonesia teratasi.

Varietas short day hanya membutuhkan panjang penyinaran kurang dari 12 jam sementara varietas bombai yang selama ini berkembang adalah jenis long day yang induksi pembentukan umbinya membutuhkan panjang penyinaran 14-16 jam.

Ini yang menyebabkan selama ini bawang bombai tidak bisa dibudidayakan di Indonesia. Menurutnya, kondisi ini diyakini dapat membuka peluang untuk memenuhi kebutuhan bombai dalam negeri secara penuh, bahkan berpeluang menembus pasar global.

Lebih lanjut Dwinita menuturkan, hasil riset ini tentunya dapat mendukung peningkatan produksi dan kualitas bawang bombai varietas Trophy. Nantinya, teknologi yang tervalidasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambil kebijakan dalam menyusun program pengembangan bawang bombai nasional dan menyusun standar operasional prosedur untuk budidaya bawang bombai khususnya varietas Trophy.

Dalam keterangan tertulis, Ayub Darmanto selaku Direktur PT Agrosid Manunggal Sentosa menjelaskan, konsumen bombai dalam negeri sebetulnya tidak membutuhkan bombai dengan ukuran besar.

Mayoritas ukuran dengan diameter 4-5 cm justru yang lebih banyak disukai konsumen lokal. Namun, jika ingin bersaing dengan bombai tunggal luar negeri dengan standar ukuran diameter > 5 cm, maka diperlukan upaya ekstra.

Retno Pangestuti, Peneliti PRHP yang bertindak sebagai penanggung jawab penelitian menuturkan, perjalanan riset tahun pertama bombai selama kurun waktu Februari- Agustus 2023 di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta berfokus pada optimasi teknik persemaian, pindah tanam dan pemupukan yang berimbang.

Dirinya menambahkan, langkah-langkah tersebut untuk menghasilkan bombai yang adaptif dan antisipatif untuk mitigasi perubahan iklim global agar varietas short day ini dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Budidayanya menggunakan media soil block dalam persemaian dengan kerapatan semai yang diatur. Tak hanya itu, penggunaan mulsa dan komposisi pupuk makro serta kerapatan populasi juga dipikirkan untuk dapat menghasilkan produktivitas tinggi yaitu 40-45 ton/ha kering rogol/siap jual.

Hasilnya perlakuan tersebut akhirnya sukses. Target bombai yang dihasilkan jauh lebih tinggi dari target awal yaitu 30 ton/ha. Beberapa perlakuan yang diuji juga dapat digunakan untuk merancang ukuran umbi yang dihasilkan, baik itu umbi untuk standar ekspor maupun keperluan dalam negeri untuk substitusi impor. Tak hanya itu, dengan perlakuan ini, sejak awal produksi desain hasil umbi dapat dilakukan sesuai target pasarnya.

Untuk rencana riset tahun kedua, lebih lanjut Retno menuturkan akan berfokus pada rakitan teknologi untuk penanaman sistem tanam benih langsung (tabela) dan perlakuan untuk memperpanjang umur simpan bawang bombai. Hal ini diyakini dapat meningkatkan jangkauan distribusi penjualan sekaligus untuk antisipasi pemasaran ekspor. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author