Mahasiswa UGM Kembangkan Kerajinan Sabut Kelapa

alt
 
Technology-indonesia.com – Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menyulap limbah sabut kelapa menjadi aneka kerajinan bernilai seni dan ekonomis tinggi. Pemanfaatan limbah sabut kelapa ini selain mengurangi limbah lingkungan juga mampu meningkatkan nilai ekonomis sabut kelapa. 
 
Kerajinan sabut kelapa dikembangkan 12 mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian. Mereka adalah Yofrizal Alfi, Fikri Muhammad, Yulisyah Putri Daulay, Verna Ardhi Hapsari, Putu Sri Ronita Dewi, Icha Ludyawati, Rischa Agustina, Fathurrahman Setiawan, Fajar Sina M, Karina Dita, I Komang Adi W, dan M. Pradipta Natriasukma. 
 
Ide pengolahan limbah sabut kelapa bermula dari keprihatinan mereka akan permasalahan yang terjadi di  di Dusun Plampang 1 Desa Kalirejo, kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta. Daerah  ini memiliki potensi kelapa yang melimpah, termasuk sabut kelapa. “Potensi sabut kelapa di wilayah ini sangat melimpah, namun belum dimanfaatkan dengan baik. Kebanyakan hanya dibuang maupun dibakar,” ungkap Putu Sri Ronita Dewi, Senin (8/5/2017) di kampus UGM.
 
Mereka pun bergerak memberikan pendampingan kepada warga dalam mengolah limbah sabut kelapa menjadi aneka kerajinan dalam program Co-Craft. “Program ini sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar,” jelasnya. 
 
Program Co-Craft memiliki tiga kegiatan utama. Pertama, pelatihan proses pengolahan sabut kelapa menjadi serabut kelapa kasar, halus dan serbuk kelapa. Kedua, pelatihan produk kerajinan dari serabut kelapa dan serbuk kelapa. Ketiga, pelatihan pemasaran secara offline dan online serta pembentukan Usaha Kecil Menengah yang dikelola ibu-ibu PKK Plampang 1. Mereka dilatih cara pembukuan yang tepat dan efisien dalam pengelolaan usaha produk kerajinan ini.
 
Menurut Putu, ada tiga produk unggulan dari limbah sabut kelapa ini yaitu coco potty, coco doll, dan coco keychain. Coco potty merupakan pot berbahan dasar serabut kelapa dengan desain unik dan berfungsi sebagi media edukasi penanaman. Coco doll adalah boneka pintalan dari serabut kelapa dengan desain bertemakan hewan sebagai souvenir ramah lingkungan. Sementara coco keychain adalah gantungan kunci berbahan dasar serabut dan serbuk kelapa dengan desain bertema nasionalisme dan tradisional. 
 
“Untuk pemasarannya kita lakukan lewat media promosi online seperti website dan media sosial, serta pemasaran offline melalui toko-toko souvenir  Kulon Progo serta Kota Yogyakarta,” paparnya.
 
Putu berharap produk-produk hasil program ini dapat menjadi produk khas Dusun Plampang 1 sehingga menjadi penunjang dalam pengembangan desa wisata alam dan meningkatkan kesejahterana masyarakat desa.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author