Ubi Jalar Sukuh, Sumber Pangan Alternatif Saat Krisis

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Diversifikasi pangan menjadi salah satu program pemerintah menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Potensi pangan sumber karbohidrat di dalam negeri cukup besar, salah satunya adalah ubi jalar.

Manfaat ubi jalar bagi kesehatan tak hanya terbatas pada membuat perut kenyang. Ubi mengandung lebih dari 400% kebutuhan sehari-hari untuk vitamin A, serta serat dan potasium dalam satu buah ubi berukuran sedang.

Ubi jalar juga memiliki gula alami yang lebih banyak dari kentang, namun dengan jumlah kalori yang lebih sedikit. Satu buah ubi berukuran sedang (130 gr), memiliki kalori sebesar 100 kalori dengan nol kalori dari lemak. Berbagai studi menyarankan untuk meningkatkan konsumsi ubi jalar untuk mengurangi berbagai penyakit.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) telah menghasilkan teknologi unggul varietas ubi jalar yaitu ubi jalar varietas sukuh.

Keunggulan varietas Sukuh ini adalah mampu berproduksi 30 ton per hektar pada 4-4,5 bulan. Rasa enak, bahan kering tinggi, dan warna daging umbi putih cocok sebagai bahan baku tepung ubi jalar. Varietas unggul ini sesuai dikembangkan pada lahan tegal dan lahan sawah.

Keunggulan lainnya dari varietas Sukuh adalah memiliki betakaroten 36,59 mkg per 100 gr umbi, agak tahan terhadap hama boleng dan hama penggulung daun, serta penyakit kudis dan bercak daun. (Sumber Balitbangtan)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author