Potensi Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Fermentasi Bernutrisi Tinggi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Hasil samping limbah pertanian seperti jerami padi biasanya ditumpuk di sawah atau digunakan sebagai alas perkandangan ternak. Sebenarnya limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak alternatif.

Untuk mengatasi kendala dalam pemanfaatan limbah hasil pertanian sebagai pakan ternak perlu didukung terobosan teknologi yang aplikatif. Beberapa pendekatan untuk meningkatkan mutu limbah hasil petanian sebagai pakan ternak telah dikembangkan. Antara lain melalui pengolahan (pretreatment) limbah hasil pertanian, suplementasi (penambahan bahan-bahan untuk kelengkapan nutrisi) pakan dan pemilihan limbah pertanian.

Peningkatan mutu limbah hasil pertanian sebagai pakan ternak umumnya dilakukan melalui pengolahan terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai nutrisi dan tingkat palatabilitas oleh ternak. Sosialisasi tentang pemanfaatan limbah hasil pertanian sebagai pakan ternak perlu dilakukan secara berkesinambungan mengingat keterbatasan arus informasi teknologi, keterbatasan pengetahuan peternak serta kebiasaan peternak yang masih tetap menganut pola beternak yang tradisional.

Karena itu, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama pemerintah daerah melakukan pendampingan secara intensif aplikasi teknologi pakan dari limbah tanaman di beberapa lokasi sentra dan pengembangan ternak Kalsel

Salah satu lokasi pendampingan adalah Desa Pulausari, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut yang merupakan sentra produksi jagung dan pengembangan ternak sapi. Di lokasi ini jerami jagung tersedia melimpah terutama saat musim panen. Hal ini mendorong para petani untuk memanfaatkannya sebagai bahan pakan ternak sebagai pelengkap atau substitusi hijauan segar apabila susah diperoleh.

BPTP Balitbangtan Kalsel mendampingi petani setempat melakukan pengolahan pakan ternak berbasis limbah tanaman jagung dengan melakukan fermentasi pakan. Selain Jerami jagung juga digunakan bahan-bahan lain sebagai pelengkap nilai nutrisi (selain serat seperti protein, karbohidrat, mineral) dalam bahan pakan tersebut seperti dedak padi, bungkil inti sawit, tumpi jagung, tetes, urea dan mineral.

Bahan-bahan tambahan tersebut mudah diperoleh di sekitar lokasi peternak sehingga tidak menyulitkan dalam pengadaannya dan ekonomis. Bahan-bahan tersebut diramu menjadi satu dengan formulasi yang telah disusun sebelumnya kemudian dimasukkan ke dalam kantong-kantong plastik (silo). Selanjutnya silo ditutup rapat dan disimpan untuk proses fermentasi  yang memerlukan waktu selama 2-3 minggu.

Setelah masa fermentasi pakan dapat diberikan ke ternak setelah terlebih dahulu dilakukan pengecekan apakah pakan fermentasi tersebut bermutu baik atau malah sebaliknya yang dapat membahayakan ternak jika dikonsumsi. Ciri-ciri hasil fermentasi pakan yang baik di antaranya beraroma harum dan terlihat segar (tidak busuk), pertumbuhan mikroorganisme baik terlihat yaitu warna putih (tidak ditumbuhi jamur berwarna hitam atau kuning), terjadi peningkatan suhu dan kondisinya lembab dan layu.

Selain itu, sebelum pakan tersebut diberikan ke ternak perlu diangin-anginkan terlebih dahulu. Proses pengambilan pakan hasil fermentasi tersebut juga harus tertib yaitu setelah dibuka pembungkusnya kemudian ditutup rapat kembali sehingga umur simpan akan tetap bertahan lama.

Biasanya ternak sapi yang pertama kali diberikan pakan hasil fermentasi ini tidak langsung mau makan karena tidak terbiasa. Hal ini adalah wajar, sehingga peternak harus membiasakan terlebih dahulu diantaranya dengan cara mem-puasakan ternak sehingga ternak dalam kondisi kelaparan, setelah itu pakan fermentasi berikan sedikit demi sedikit agar mulai terbiasa.

Setelah mengetahui metode fermentasi pakan ternak dengan bahan pakan limbah pertanian, peternak dapat mengelola penyediaan bahan pakan ternak menjadi lebih efisien. Selain itu juga mampu memanfaatkan waktu dan kondisi lingkungan untuk menyediakan bahan pakan, serta dapat mengendalikan asupan nutrisi ternak yang dimilikinya. (Sumber BPTP Kalsel)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author