Jakarta, Technology-Indonesia.com -Sebanyak 50 orang petani dan kelompok wanita tani dibawah naungan Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dan binaan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) penanganan dan pengolahan bawang merah dan bawang putih. Bimtek diselenggarakan oleh Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pada 19 – 20 September 2019 di Aula Balai Benih, Produksi dan Pengembangan Ikan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Petani dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Majalengka antusias mengikuti Bimtek karena berkeinginan untuk menyiasati komoditas bawang merah dan bawang putih yang harganya fluktuatif dan mudah rusak. “Teknologi pascapanen adalah solusi untuk menjawab kendala tersebut,” ujar Dr. Prayudi Syamsuri, Kepala BB Pascapanen kepada awak media di sela-sela Bimtek di Majalengka pada Kamis (19/9/2019).
Menurut Prayudi, dengan teknologi pengolahan bawang merah dan bawang putih yang tepat, dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Bimtek ini bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan para pemuda tani dan kelompok wanita tani yang berada di sentra bawang.
Perwakilan Gempita kabupaten Majalengka, Dede menjelaskan bahwa generasi milineal bisa menjadi bagian dari manajemen usaha agribisnis bersama maupun membentuk sendiri perusahaan rintisan terkait agribisnis. “Ada banyak peran yang bisa mereka ambil, mulai dari budidaya, olahan dan pemasaran,” urainya.
Menurut Dede, tidak ada lagi alasan bagi generasi milineal untuk tidak tertarik berkarir sebagai pengusaha tani muda. “Peluang usaha juga telah terbuka lebar melalui Kelompok Usaha Bersama, atau berbagai program bantuan khusus bagi usaha rintisan sendiri/startup. Bimtek semacam ini sangat bermanfaat bagi kami yang berusaha di sektor pertanian. Mudah-mudahan kegiatan semacam ini dapat diselenggarakan secara rutin di berbagai pelosok Indonesia,” pungkasnya.
Bimtek mendatangkan nara sumber yang handal dibidangnya. Peserta menerima teori dan praktek sekaligus. Materi bimtek meliputi pengolahanan bawang merah, pengolahan bawang putih, penanganan segar bawang dan pembuatan kemasan menarik skala UMKM yang masing-masing diberikan oleh Ermi Sukasih, SP, M.Si, Kirana Sanggrami, SP, M.Si, Ir. Tatang Hidayat, MS dan Muhammad Firsan.
Salah seorang peserta, Entin dari KWT Cikijing Kabupaten Majalengka merasa diberkahi karena berkesempatan menjadi peserta Bimtek gerakan petani milenial. “Saya bersyukur diundang pada Bimtek ini, selama ini saya bergelut memproduksi bawang goreng. Suami saya kebetulan petani bawang merah,” ujarnya.
Lina Marlina, Kepala Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian BB Pascapanen menambahkan bahwa Kabupaten Majalengka dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Bimtek karena merupakan salah satu sentra bawang di Jawa Barat. “Inovasi olahan bawang yang didiseminasikan kepada peserta adalah pasta bawang merah, bawang iris kering, pickle/asinan bawang, minyak bawang dan black garlic. Semua produk tersebut dapat diaplikasikan pada skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” ujarnya. LM