Petani Milenial Bima Ikuti Bimtek Pemupukan Berimbang

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) telah dan terus melaksanakan berbagai Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk mendukung program Kementerian Pertanian dalam peningkatan kemampuan para petani dalam menjalankan usaha taninya.

Rangkaian Bimtek untuk para petani digelar di 3 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima. Bertempat di Aula Ex BP4K Kabupaten Bima dilaksanakan “Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani Milenial” (10/6/2021). Bimtek bertujuan untuk meningkatan keterampilan dan pengetahuan para petani milenial khususnya petani yang ada di Kabupaten Bima.

Anggota Komisi IV DPR RI, Muhammad Syafrudin dalam pembukaannya menegaskan bahwa pelaksanaan Bimtek hendaknya dapat dilaksanakan secara rutin. Ia telah menyampaikan kepada pemerintah agar petani-petani yang dalam usahataninya terkena bencana seperti banjir, agar mendapatkan keringanan pengembalian kredit.

Kepala BBSDLP yang diwakili oleh Kepala Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Ladiyani Retno Widowati dalam sambutannya menyampaikan bahwa Balitbangtan bertugas menyampaikan inovasi dan teknologi pertanian kepada para petani yang ada di berbagai daerah, khususnya kabupaten Bima.

Ladiyani menegaskan bahwa Balitbangtan akan terus memberikan dukungan dan pengabdian dalam pelaksanaan Bimtek bagi petani baik yang telah maupun yang akan dilaksanakan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Dalam Bimtek ini Ladiyani juga menyampaikan materi dengan judul “Bertani Sukses dengan Pemupukan Berimbang”. Pemupukan berimbang adalah pemberian pemupukan ke dalam tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan dan menghindari pencemaran lingkungan.

Ladiyani juga menjelaskan bagaimana melakukan pemupukan berimbang, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemupukan berimbang.

Materi lainnya adalah Hama Penyakit Tanaman (HPT) Padi yang disampaikan oleh Yurista Sulistyawati, peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Barat.  Dalam paparannya Yuris secara rinci menjelaskan apa saja HPT padi yang seringkali dijumpai di lapangan khususnya di NTB, gejala akibat serangan, serta bagaimana cara mencegah dan mengatasi hama dan penyakit tersebut bila terjadi serangan.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Indra Jaya menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini.  Indra menekankan pentingnya peran PPL.

“Dalam pembinaan petani, PPL menjadi ujung tombak dalam kemajuan pembangunan pertanian, karena PPL-lah yang berhubungan langsung dengan para petani,” ujarnya.

Indra juga menegaskan bahwa petani wajib masuk dalam kelompok tani, dan setiap kelompok tani harus tergabung dalam Gapoktan dan terdaftar di Simluhtan. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan petani mendapatkan bantuan dari pemerintah, antara lain pupuk bersubsidi.

Indra berharap kepada peserta, agar menjadi petani dan PPL yang merupakan perpanjangan tangan dan informasi terhadap petani-petani lain yang tidak berkesempatan hadir dalam forum ini.

Anwar, petani milenial asal Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi menyatakan senang mengikuti Bimtek tersebut. Menurutnya, melalui Bimtek seperti ini  petani bisa menambah berbagai pengetahuan tentang cara-cara bertani modern. Anwar yakin ilmu yang diperoleh dapat diterapkan oleh para petani di Kabupaten Bima. (Sumber BBSDLP)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author