Bengkulu, Technology-Indonesia.com – Untuk meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) Milenial Unggul, Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Litbang Hortikultura dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu kembali menggelar Temu Teknis untuk Petani Milenial di Kabupaten Rejang Lebong, Kamis (21/11/2019).
Rejang Lebong memiliki potensi luar biasa sehingga hal tersebut harus diekspos dan dilihat oleh orang lain, terutama potensi jeruk RGL yang luar biasa, baik dari segi tanaman maupun agroekosistem. Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Dr. Harwanto mengatakan bahwa Badan Litbang Pertanian mempunyai konsep pengembangan komoditas berbasis kawasan dan korporasi.
“Untuk itu, pengembangan jeruk RGL di Kabupaten Rejang Lebong juga harus berbasis kawasan. Sebagai tahap awal yang bisa dilakukan adalah peningkatan SDM dengan berbagi ilmu dan skill dalam berbudidaya jeruk sehat sehingga sumber daya alam yang ada bisa ditingkatkan,” tegasnya.
Kepala BPTP Balitbangtan Bengkulu, Dr. Yudi Sastro dalam sambutannya mengatakan bahwa generasi milenial merupakan generasi luar biasa yang melakukan kegiatan positif, kreatif, serba cepat, tanggap terhadap teknologi. Generasi millenial ini tidak hanya terbatas dengan umur saja, lewat dari umur yang seharusnya tetapi memiliki jiwa milenial juga termasuk petani milenial.
“Kegiatan Temu Teknis Pengelolaan Kebun Jeruk Sehat ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kapasitas petani milenial di Kab. Rejang Lebong agar petani mampu mengelola kebun jeruk sehat sehingga mampu mendorong Kab. Rejang Lebong menjadi kawasan pengembangan Jeruk Rimau Gerga Lebong (RGL) yang bermutu dan mampu menembus pasar nasional dan internasional,” lanjutnya.
Jeruk Keprok RGL yang merupakan hasil persilangan jeruk manis (Citrus sinensis Osbeck) dan jeruk keprok (Citrus reticulta Blanco) ini memiliki warna khas kuning dengan rasa yang manis segar memiliki kandungan air tinggi dan mencapai 300 gram per buah, sehingga menjadikan jeruk ini sangat potensial untuk dikembangkan. Jika dipelihara dengan baik, dalam satu pohon mampu menghasilkan buah sebanyak 100-150 kg/tahunnya.
Karena itu petani Jeruk yang mayoritas anak muda ini diberi bekal materi Teknik Pengelolaan Kebun Jeruk Sehat oleh Peneliti Balitjestro, Dr. Anang Triwiratno. Selain itu, peserta juga diberi motivasi oleh motivator handal Hendra Gunawan Hadmidiredia dari PT Tri Jaya Agro Mandiri untuk berpikir kreatif, semangat dan inovatif. Petani milenial diberi bekal teknologi dan dimotivasi untuk mengelola kebun jeruk sehat dan percaya diri untuk memviralkannya di media sosial.
Melalui kegiatan ini pihak Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong yang diwakili oleh Kabid Perkebunan, M. Yusup berharap agar temu teknis ini dapat memberikan kecerahan dan kesegaran dalam perkembangan agribisnis jeruk di Kabupaten Rejang Lebong.
“Petani jeruk di Kabupaten Rejang Lebong sangat berharap melalui pengetahuan yang mereka peroleh dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas jeruk RGL di lahan mereka. Dengan peluang pengembangan jeruk RGL yangterbuka lebar, maka hal utama yang perlu diperhatikan yakni pemasaran, sehingga butuh sinergi yang lebih banyak lagi,” ujarnya.