Pertanian Turut Berperan dalam Sinergitas Penanggulangan Terorisme

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kestabilan pertahanan dan keamanan nasional. Produk pertanian bisa menjadi komoditas yang berpotensi mencegah dan mengendalikan terjadinya gangguan keamanan.

Hal tersebut mengemuka dalam rapat evaluasi Pelaksanaan Sinergitas Kementerian/Lembaga Program Penanggulangan Terorisme Tahun 2018 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada Jumat (9/11/2018). Acara ini dihadiri Wakapolda NTB, segenap instansi terkait di NTB, perwakilan 7 kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan tim dari BNPT.

Kaban Kesbangpoldagri NTB, Lalu Syafii dalam sambutannya mewakili Gubernur NTB mengatakan Gubernur NTB mengapresiasi program deradikalisasi yang telah dilakukan oleh BNPT di NTB. BNPT dinilai memiliki program deradikalisasi yang menyentuh langsung kelompok tertentu.

Sestama BNPT, Marsekal Muda TNI A Adang Supriyadi mengatakan berdasarkan Surat Menteri PPN No : S-398/MK.02/2017 Tanggal 9 Mei 2017, program Sinergitas Antar Kementerian/Lembaga dalam penanggulangan terorisme, masuk dalam proyek Prioritas Nasional pemerintah untuk tahun 2018-2019.

Untuk melaksanakan program deradikalisasi ini, BNPT membangun sistem informasi perkembangan aksi deradikalisasi sebagai aplikasi untuk memantau perkembangan kegiatan yang sudah dilakukan oleh Kementerian/Lembaga. Sasaran program deradikalisasi ada di dua wilayah yakni NTB dan Sulteng dengan maksud agar paham radikal dan aksi-aksi teror bisa dicegah secara nyata. Selanjutnya dari 7 Kementerian/Lembaga menyampaikan progres capaian pelaksanaan kegiatan sinergitas 2018 dan di lanjutkan dengan rencana kegiatan 2019.

Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Balai Besar Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) Badan Litbang Pertanian turut terlibat aktif dalam mensukseskan program BNPT. Kegiatan ini bagian dari sinergitas antar Kementerian/Lembaga dalam upaya mendukung penuntasan terorisme di Indonesia.

Upaya kontribusi yang dilakukan adalah menginventarisir potensi teknologi yang mempunyai peluang besar diterapkan di Kabupaten Bima, Kota Bima, dan kabupaten Dompu. Bantuan ini berupa hasil inovasi teknologi yang berkualitas tinggi dari peneliti Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Rencana bantuan yang telah dikoordinir oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB berupa 490 kg benih padi varietas Inpari 32 dan Inpari 42; 360 kg benih jagung varietas Bima 20 Uri; 145 sachet beberapa jenis sayuran seperti cabai, bayam, dan lain-lain; 300 ekor DOC ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan); 1000 batang bibit cabai; serta 200 batang bibit mangga varietas Agricardia, Garifta Merah dan lain-lain. Selain itu, direncanakan akan diberikan bimbingan teknis untuk penerima bantuan agar dapat berbudidaya pertanian dan pengelolaan pasca panennya memberikan manfaat yang maksimal.

Rencana selanjutnya pada 2019, kegiatan sinergitas direncanakan lebih terfokus. Kegiatan bantuan sarana produksi (saprodi) dan bimbingan teknis masih menjadi media. Tetapi lebih mendetailkan sasaran penerima dengan pertimbangan dan cara penetapan yang lebih baik. Acara ditutup oleh Kepala BNPT dengan beberapa kesimpulan hasil evaluasi dan rencana aksi kedepannya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author