Mangga Agrimania, Laris Manis Diburu Pencinta Buah

Bogor, Technology-Indonesia.com – Mangga selalu menjadi primadona setiap kali Badan Litbang Pertanian mengadakan acara yang menampilkan hasil-hasil inovasinya. Tak terkecuali pada acara Agro Inovasi Fair bertajuk Pangan Lokal Fiesta yang digelar di Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Bogor pada 7 – 9 November 2018.

Berbagai macam varietas mangga, baik mangga koleksi maupun komersil ditampilkan oleh Puslitbang Hortikultura dalam ajang ini, diantaranya Arumanis 143, Gadung 21, Golek, Manalagi 69, Garifta Merah, Garifta Gading, Garifta Garifta Orange, Garifta Kuning, Marifta, Peach, Cengkir, Agri Gardina, Ken Layung, Tabher, Campora, Sala, dan mangga Duren.

Salah satu mangga yang paling laris dan diburu pencinta buah adalah Mangga Agrimania milik H. Urip, petani mangga dari Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Mangga ini memiliki keistimewaan, selain rasanya yang sangat manis, bentuk buah Agrimania bulat dan besar mencapai 1,8 kg per buah. Tampilannya menarik dengan warna eksotis orange kemerahan, aroma yang harum, daging buah tebal dan padat, dan sedikit berserat.

Keunggulan lain bibit buah mangga Agrimania Nunuk temuan H. Urip ini adalah tinggi batang sedang, agak besar, tidak mudah roboh walaupun diterjang angin dan hujan, dan memiliki buah yang besar dan berkelas internasional.

Dari cerita H. Urip, mangga Agrimania berasal dari warisan orang tuanya yang ditanam dari biji sejak 1989 dan mulai belajar berbuah saat umur 4 tahun. Nama Agrimania sendiri diambil dari nama perusahaannya Agrimania Flora yang beralamat di Indramayu.

Untuk mengantisipasi permintaan benih mangga Agrimania, H Urip mencoba memperbanyak dengan teknik okulasi dan dibantu beberapa orang sehingga benih mangga tersebut bisa tersebar ke beberapa daerah. Saat ini, pemesan bibit mangga Agrimania dengan cara stek ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka harus rela mengantri menunggu bibit mangga Agrimania yang berasal dari satu pohon tersebut. Krn/SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author