Serpong, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) suatu lembaga pendidikan vokasi berbasis keteknikan pertanian di Tangerang, Banten. Peletakan batu pertama ini menandai proses pembangunan PEPI seluas empat hektare sebagai kampus politeknik enjiniring pertanian pertama dan satu-satunya di Indonesia.
“Saat ini perubahan-perubahan dunia yang begitu sangat cepatnya ini perlu kita antisipasi, dengan adanya pendirian Kampus PEPI berbasis keteknikan pertanian ini menjadi solusi untuk menggairahkan generasi muda untuk berkiprah di sektor pertanian dengan mekanisasi yang modern,” ujar Menteri Amran.
Melalui pembangunan Kampus PEPI diharapkan dapat mencetak tenaga terampil yang berkompeten di bidang mekanisasi pertanian yang berkelas internasional. Lebih lanjut dikatakan bahwa pendirian Kampus PEPI sejalan dengan komitmen dalam menciptakan teknologi dan inovasi pertanian.
Hal tersebut untuk melakukan transformasi pertanian tradisional menjadi modern dan membangun sumberdaya manusia pertanian yang unggul. Pembangunan Kampus PEPI diharapkan dapat mencetak tenaga terampil yang berkompeten di bidang mekanisasi pertanian yang berkelas internasional.
“Hari ini peningkatan pertanian kita di sektor teknologi, dulu 2013 kekuatannya hanya 0,04 hours power per hektare. Tapi di tahun ini meningkat tajam 2.000 persen yakni 2,15. Kenaikan ini dahsyat setara dengan Thailand dan Vietnam dan sebentar lagi kita kejar negara-negara maju seperti Jepang, Brazil, dan negara lainnya,” kata Mentan.
Selain meningkatkan penciptaan teknologi, Amran menekankan pendirian Kampus PEPI juga untuk menarik generasi muda untuk semakin meminati atau terjun di sektor pertanian. Selama empat tahun terakhir, peminat generasi muda ke sektor pertanian naik 1.700 persen.
“Dulu yang kita butuhkan hanya 1.000 orang, yang mendaftar hanya 900 orang. Tapi hari ini yang mendaftar 17 ribu pelamar. Ini juga berdampak pada fakultas pertanian di seluruh Indonesia. Dengan melakukan gerakan masif pada mekanisasi pertanian, minat generasi muda ke perguruan tinggi naik 64 persen,” ucap dia.
Amran menegaskan mimpi besar ke depannya dengan adanya Kampus PEPI adalah seluruh alat mesin pertanian modern diproduksi sendiri oleh mahasiswa. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi menjadi operator alat mesin pertanian seperti traktor, combine harvester dan lainnya.
“Tapi kami ingin seluruh alat mesin pertanian diproduksi di PEPI ini. Itu mimpi besar dan kita bisa wujudkan. Sekarang traktor sudah kita buat sendiri, lokal konten sudah 100, dan tinggal nanti produksi engine di Kampus PEPI ini, yang produksi semuanya itu adalah mahasiswa,” tegasnya.
Tahun 2019 merupakan tahun pembangunan sumberdaya manusia. Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan gerakan penumbuhan generasi muda milenial di bidang pertanian yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi.
Hal tersebut diperkuat dengan pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil yang siap memasuki dunia kerja serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan muda. Selain itu, untuk menumbuhkembangkan petani milenial guna mensukseskan Program Pembangunan Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045.
Sebagai informasi, Kampus PEPI dibangun mulai tahun 2019 di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, berdekatan dengan kantor Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), dengan membangun gedung dan diikuti berbagai fasilitas penunjang lainnya. Saat ini, PEPI baru masuk angkatan pertama dengan menerima sekitar 72 mahasiswa.
Dengan lokasi yang berdekatan (dalam satu kawasan) BBP Mektan dan PEPI dapat bersinergi dalam hal pemanfaatan staf pengajar/dosen, materi pembelajaran yang inline dengan perkembangan mekanisasi dan pemanfaatan laboratorium alsintan di BBP Mektan. BBP Mektan pun dapat melibatkan mahasiswa PEPI dalam mendukung kegiatan perekayasaan yang dilakukan. Hal ini juga sebagai bagian dari Teaching Factory (TEFA) bagi mahasiswa.
Dengan dukungan BBP Mektan, diharapkan lulusan PEPI memiliki kompetensi menjadi operator dan teknisi yang handal bahkan memiliki jiwa entrepreneur di bidang Mekanisasi Pertanian.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula demontrasi alsintan hasil penelitian dan perekayasaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dalam mendukung pembangunan pertanian 4.0. Antara lain, Drone sprayer untuk aplikasi pestisida, mesin panen plus olah tanah yang terintegrasi, dan traktor roda empat yang dioperasikan langsung oleh mahasiswa PEPI. (Wira)