Jakarta, Technology-Indonesia.com – Tim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kegiatan Monitoring perkembangan tanaman pada Demplot varietas unggul baru (VUB) Padi Khusus Varietas Padi Terabas dan Padi IR Nutri Zinc seluas 10 hektare (ha) di Kelompok Tani Karya Bersama Desa Sampaga, Kecamatan Sampaga, Kab. Mamuju.
VUB padi Khusus Terabas berumur 50 hari setelah tanam (hst) dan untuk VUB padi Khusus Varietas Nutri Zinc berumur 25 hst. Kegiatan yang telah dilakukan yaitu pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit terpadu. Pertumbuhan cukup bagus dari kedua Varietas tersebut.
Adapun keunggulan utama VUB padi Khusus Terabas adalah mutu berasnya yang sangat baik dan memenuhi standar beras japonica premium sehingga dapat menjadi subtitusi impor beras tipe japonica. Varietas Tarabas memiliki kadar amilosa yang rendah (17%) dan tergolong sebagai sticky rice sehingga nasinya dapat disantap dengan menggunakan sumpit.
Selain itu tahan terhadap beberapa ras penyakit blas dan agak tahan penyakit tungro, dua penyakit penting yang sering mengganggu pertanaman padi sawah. Namun demikian varietas ini juga masih memiliki kelemahan khususnya di ketahanannya terhadap wereng batang coklat dan hawar daun bakteri (kresek), sehingga pengendalian terhadap kedua OPT tersebut di pertanaman varietas Tarabas harus optimal.
Sementara Inpari IR Nutri Zinc dilepas secara resmi berdasarkan keputusan Menteri Pertanian nomor 168 tahun 2019. Beras tersebutmemiliki kandungan Zn sebesar 34,51 ppm sementara varietas lain seperti Ciherang memiliki kandungan 24,06 ppm. Selain itu, kelebihan lain yang dimiliki varietas ini adalah produktivitas tinggi, tahan WBC, blas, dan tungro serta tekstur nasi yang pulen. (Sumber BPTP Sulbar)
Pengembangan Padi Terabas dan Nutri Zinc di Kabupaten Mamuju
