Penerapan Teknologi Dongkrak Panen Padi Saat Kemarau di Batas Timur Negeri

Merauke, Technology-Indonesia.com – Berada di ujung timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Merauke secara administratif berbatasan langsung dengan negara Papua New Guinea (PNG). Wilayah perbatasan (WP) ini mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis.

Percepatan pembangunan di wilayah perbatasan Papua ini harus dilakukan secara komprehensif, mencakup aspek teknis, teknologi, sosial-budaya, dan ekonomi. Upaya tersebut dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian di daerah dengan melakukan pendampingan varietas unggul baru (VUB) ini dalam kegiatan model pengembangan inovasi teknologi pertanian bioindustri di WP.

Keberadaan Merauke yang berbatasan langsung dengan PNG membuat daerah ini berpotensi untuk melakukan ekspor komoditas pangan. Dukungan lahan irigasi dan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) yang melimpah oleh pemerintah merupakan dukungan nyata mendukung program terkait.

Komponen teknologi yang diintroduksi adalah dengan memperkenalkan VUB lahan irigasi (Inpari 32, 34, 35, 36, 37, 43) melalui sistem tanam Jajar legowo 2:1. Pemupukan berimbang berdasarkan rekomendasi uji sederhana PUTS (perangkat uji tanah sawah) serta pengendalian hama dan penyakit terpadu.

Pada acara panen bersama yang digelar di Kampung Kamangi Distrik Tanah Miring pada Sabtu (7/9/2019), penanggung jawab kegiatan Dr. Siska Tirajoh melaporkan hasil ubinan dalam demarea 10 hektare (ha). Hasil panen sebelumnya dalam kegiatan pendampingan di musim tanam pertama (MT-1) di saat masih terdapat air (akhir musim rendeng/hujan) mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan di MT-2. Dari 6 VUB yang diintroduksi saat itu, Inpari 37 Lanrang memperoleh hasil ubinan tertinggi dengan 7 ton/ha. Beberapa varietas lain memperoleh hasil ubinan diantaranya Inpari 32 sebesar 5,2 ton/ha, Inpari 34 (3 ton/ha), Inpari 35 (3,2 ton/ha), Inpari 36 (6,8 ton/ha), dan Inpari 43 (5 ton/ha).

Panen bersama dihadiri kepala BPTP Papua, LO Upsus Papua dari Ditjen Tanaman Pangan, Sekdis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Merauke, Babinsa, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bersama petani distrik Tanah Miring serta staf BPTP Balitbangtan Papua.

Andrias Massang (Yan), petani OAP (Orang Asli Papua) pada kelota Niminam ini turut menyampaikan berbagai masalah yang dihadapi petani. Niminam yang terdiri dari 3 suku OAP (Mappi, Muyu, Marin). Yan dengan petani trans menitikberatkan permasalahan pertanian di Tanah Miring terkait sulitnya air di musim gaduh, spare part alsintan dan jalan usaha pertanian.

LO Upsus Papua, Memed Jamhari, S,ST Kasie. Program Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Ditjen Tanaman Pangan yang turut hadir dalam acara memompa semangat petani agar dapat mengelola sawahnya. Bantuan pompanisasi dengan tantangan menanam di bulan september  seluas >100 ha ditawarkan kepada petani. Pengelolaan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) disarankan Pj. Upsus Dr. Thamrin agar lebih maksimal. Memed pun menambahkan dalam merawat alsintan harus dijadikan “istri ke-2”.

Semangat petani OAP di Kampung Kamangi secara khusus diapresiasi Thamrin dan rombongan serta Dinas TPHBun Merauke. Diketahui sebelumnya, petani Niminam hanya menanam 1 kali dalam 1 tahun, namun bersama BPTP Papua, Yan dan kelota Niminam dan  beberapa daerah sekitar sukses menggelar panen MT-2 dengan hasil yang cukup baik.

Setelah panen, kegiatan dilanjutkan dengan bimbingan teknis (Bimtek) Lumbung Pangan Wilayah Perbatasan (LPWP) dilaksanakan di Instalasi Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (IP2TP) Merauke. Dr. Siska Tirajoh bersama Kepala IP2TP Merauke, Frans Palobo, M.Si menjadi narasumber dalam Bimtek ini.

Mengangkat pembahasan terkait VUB Pajale dan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), Bimtek kali ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dan ketahanan pangan di wilayah perbatasan. Peserta Bimtek yang terdiri dari pace-mace, mama-mama Papua, bapak ibu petani dan milenial di sekitar IP2TP Merauke sangat antusias mengikuti Bimtek.

Acara Bimtek ditutup dengan panen bersama kacang hijau Vima 1, Vima 3 dan Vima 4 VUB produksi Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Balitbangtan. (BPTP Papua/ Ressa)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author