Pemupukan Berimbang Tingkatkan Produksi Padi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pupuk merupakan salah satu faktor produksi selain lahan, tenaga kerja dan modal. Pemupukan berimbang memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil tanaman.

Anjuran (rekomendasi) pemupukan harus dibuat lebih rasional dan berimbang berdasarkan kemampuan tanah dalam menyediakan hara dan kebutuhan tanaman akan unsur hara, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk dan produksi tanpa merusak lingkungan akibat pemupukan yang berlebihan. Hara N, P, dan K merupakan hara esensial penting bagi tanaman dan sekaligus menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman.

Pada Bimtek Hilirisas Inovasi Teknologi Badan Litbang Pertanian yang dilaksanakan Selasa (29/6/2021) disampaikan materi pemupukan berimbang pada tanaman padi, yang diikuti perwakilan kelompoktani dari wilayah kerja BPP model kostratani.

Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, Muchtar selaku narasumber menyampaikan pemupukan berimbang adalah penyediaan semua kebutuhan zat hara yang cukup sehingga tanaman mencapai hasil dan kualitas yang tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.

Karena itu, jenis dan dosis pupuk yang ditambahkan harus sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman. Dengan demikian jenis dan dosis pupuk yang diaplikasikan tidak dapat disamaratakan tetapi harus spesifik lokasi.

Hal itu karena setiap jenis tanah mempunyai kemampuan menyediakan hara yang berbeda karena sifat-sifat tanah yang berbeda antara lain pH tanah, kadar bahan organik, sifat dan jenis mineral – mineral tanah. Setiap jenis dan varientas tanaman memerlukan jumlah dan hara yang berbeda, banyaknya hara yang terangkut panenpun berbeda. Serta, setiap lokasi/unit usaha tani mempunyai sejarah pengelolaan yang berbeda baik dari segi pengelolaan hara, tanah dan airnya. Faktor-faktor seperti, pencucian, run off sangat mempengaruhi keseimbangan hara dalam tanah.

Selanjutnya dijelaskan pula bahwa pemupukan berimbang spesifik lokasi merupakan pemupukan yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah setempat. Untuk mengetahui dosis pupuk yang harus diberikan, dilakukan pengujian kesuburan tanah menggunakan perangkat uji tanah sawah (PUTS).

Tata cara pemupukan yang baik dan benar juga perlu dilakukan, agar proses pemupukan menjadi lebih tepat. Cara pemupukan yang tepat memperhatikan 5 Tepat, yaitu Tepat jenis, Tepat dosis, Tepat waktu, Tepat bentuk/formula dan Tepat cara.

Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan praktek pengambilan sampel tanah dilahan sawah, kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan PUTS. Petani berharap kedepan di wilayah BPP Model Kostratani Gumbasa dapat melakukan pengujian sampel tanah di setiap kelompok tani, sehingga pupuk yang digunakan sesuai dengan rekomendasi. (Sumber BPTP Sulteng)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author