Jakarta, Technology-Indonesia.com – Di tengah pandemi, jeruk di Balai Benih Hortikultura (BBH) Clapar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah memasuki panen perdana. Pengembangan jeruk hasil kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dengan Pemerintah Kabupaten Batang ini ditanam pada tahun 2018.
Kabupaten Batang mempunyai wilayah dari dataran rendah sampai tinggi. Varietas yang ditanam disesuaikan dengan kondisi wilayah. Selain itu keunggulan benih jeruk Balitbangtan yang diberikan adalah bebas penyakit dan berlabel. Setelah ditanam, dalam pengembangannya diberikan teknologi budidaya yang telah dihasilkan Balitbangtan untuk diadopsi petani.
Dalam pengelolaanya didukung dengan pengawalan teknologi untuk mendampingi petani dalam budidayanya. Hasilnya, sekarang jeruk sudah mulai berproduksi yang ditandai dengan panen perdana jeruk secara simbolis dilakukan di lahan Balai Benih Holtikultura (BBH) Clapar, Sabtu (22/8/2020).
Peneliti Balitjestro, Susi Wuryantini mengatakan mayoritas jeruk di Batang, seluas 70 hektare (ha) yang tersebar di 14 kecamatan sudah mulai panen. Hal ini menggembirakan, mengingat sebagai pengembangan daerah baru, pengetahuan petani di awal masih sangat minim.
“Namun berkat kerjasama petani, Dinas Pertanian Batang, Balitjestro dan berbagai pihak terkait, pendampingan bisa terus dilakukan secara kontinyu sesuai MoU yang telah ditandatangani,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Yunimar, Kasie Yantek dan Jaslit Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) menambahkan bahwa selain melakukan panen perdana, Balitbangtan melalui Balitjestro terus mendukung pengembangan buah di Kabupaten Batang dengan memberikan lagi bantuan benih jeruk Montaji dan Apel. Selain untuk pengembangan kawasan hortikultura, hal ini juga dimaksud sebagai tanaman untuk konservasi lahan.
Sementara itu Wakil Bupati Batang, Suyono menyatakan bahwa, “Kalau dulu pernah melakukan tanam perdana, sudah seharusnya juga dilakukan panen perdana seperti ini.” Meski belum seluruh tanaman berbuah namun bukti nyata sudah ada bahwa jeruk dapat dikembangkan dengan baik di Kabupaten Batang.
Direktur Perbenihan, Sukarman mengatakan dengan dukungan teknologi dari Balitbangtan melalui Balitjestro bersama-sama dengan pemerintah daerah dan petani setempat yang kuat maka stakeholder harus yakin bahwa pengembangan jeruk di Kabupaten Batang akan berhasil.
“Apabila pengembangan kawasan hortikultura khususnya jeruk di Batang berjalan dengan baik, Direktorat Perbenihan akan mendukung logistik benihnya dan Balitjestro terus akan membersamai dengan mendukung teknologinya,” imbuhnya.
Ke depan, diharapkan Batang mampu menjadi sentra jeruk yang akan mendukung produksi untuk kebutuhan lokal dan tidak menutup kemungkinan menjadi substitusi impor serta menjadi destinasi agro-eduwisata baru. Sebuah harapan sejak 2018 yang mulai nampak geliatnya. (Sumber Balitjestro)