Panen Perdana Jagung Sukmaraga di Demplot Desa Jono, Kabupaten Sigi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Panen perdana jagung varietas Sukmaraga digelar di demplot Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Selasa (27/4/2021). Demplot yang digagas oleh Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat petani yang terkena dampak gempa bumi di wilayah Sigi. Dalam program ini, YPI menggandeng Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng dalam pendampingan teknologi untuk demplot di empat desa di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.

Salah seorang petani koperator, Olfin menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, para petani mendapatkan banyak mendapat pengetahuan mulai dari cara penggunaan alat tanam jagung, teknologi pemupukan, hingga penentuan waktu panen. Mereka masih sangat mengharapkan pendampingan teknologi terutama pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), serta bimbingan dalam pembentukan BumDes, agar para petani dapat menikmati hasil panen yang lebih baik.

Program Manajer YPI, Kristina Perangin-angin melaporkan dari demplot ini diperoleh hasil ubinan sebesar 6 ton/ha, meningkat hasil dari sebelumnya yang hanya mencapai kurang lebih 2 ton/ha. Demplot yang dilakukan oleh perwakilan tiga kelompok tani yaitu Warta Jaya, Tuvu 2 dan Singgani.

YPI juga telah memprogramkan untuk membangun rumah kompos guna pemanfaatan limbah di wilayah tersebut, serta menyerahkan bantuan mesin pemipil jagung yang akan digunakan oleh kelompok tani. Penggunaan mesin akan dapat mengurangi input tenaga kerja dan menghemat waktu.

Pada kesempatan tersebut Plh. Kepala BPTP Sulteng, Rudi Aksono menyampaikan bahwa BPTP merupakan mitra bagi petani. Apabila petani membutuhkan informasi teknologi, BPTP selalu siap memberikan pelayanannya melalui dukungan para peneliti, penyuluh dan litkayasa sesuai tupoksinya.

Kerjasama yang terbangun bersama dengan YPI hendaknya dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para petani. Teknologi yang telah diperoleh hendaknya dilanjutkan, terutama dengan penggunaan benih berkualitas, seperti jagung komposit Sukmaraga sebagai hasil dari Badan Litbang Pertanian dan tergolong sebagai salah satu varietas toleran terhadap kekeringan dan berpotensi hasil tinggi.

Sementara itu peneliti BPTP Sulteng, Muh. Afif Juradi menjelaskan bahwa jagung merupakan produk musiman yang mudah rusak. Untuk itu, perlu diterapkan teknologi pascapanen yang tepat agar komoditi jagung tetap tersedia sepanjang tahun, tidak mudah rusak dan lebih tahan disimpan.

Mutu hasil panen jagung akan baik bila jagung dipanen pada tingkat kematangan yang tepat (matang optimal). Jagung siap panen/matang optimal antara lain ditandai dengan kelobot telah berwarna coklat, biji telah keras dan warna biji mengkilap.

Jika ditekan dengan ibu jari tidak lagi ditemukan bekas tekanan pada biji tersebut. Pada keadaan seperti ini kadar air sudah mencapai sekitar 23%. Cara lain untuk menentukan tingkat kematangan jagung adalah terbentuknya lapisan berwarna hitam pada biji jagung (black layer tissue formation).

Lebih lanjut dijelaskan pula proses pengeringan jagung hingga siap untuk diproses selanjutnya dan aman untuk disimpan dengan mutu produk yang tinggi. Tujuan pengeringan adalah memenuhi persyaratan mutu yang akan dipasarkan, kadar air jagung yang memenuhi standar mutu perdagangan adalah 14%.

Camat Dolo Selatan, Alinurdin yang hadir dalam panen perdana tersebut mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan dan sinergitas oleh semua pihak. Ia berharap melalui kegiatan ini dapat didorong pembentukan BumDES guna pemberdayaan usaha budidaya pertanian, dari hulu hingga hilir, dengan pengelolaan yang profesional, untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Kepala Desa Jono, Hezfrianto merasa bangga dengan petani pelaksana demplot. Ia mengingatkan agar terus melaksanakan teknologi yang sudah diperoleh dan dapat disampaikan kepada para petani lainnya sehingga kemajuan desa dapat tercapai terutama dalam peningkatan pendapatan masyarakat. (Sumber BPTP Sulteng)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author