Jakarta, Technology-Indonesia.com – Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Badan Litbang Pertanian turut mendukung upaya mengurangi dan mencegah stunting di Indonesia, antara lain dengan menghasilkan inovasi varietas unggul baru padi Inpari IR Nutri Zinc.
Stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Hal ini sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Gejala yang ditimbulkan akibat stunting antara lain anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya, berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Stunting berawal dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Stunting diakibatkan oleh banyak faktor, seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yang berkali-kali. Kondisi lingkungan, baik itu polusi udara dan air bersih bisa juga mempengaruhi stunting.
BPTP Balitbangtan Sulawesi Tengah sebagai UPT Badan Litbang Pertanian yang ada didaerah terus melakukan diseminasi terkait inovasi teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian. Melalui kegiatan Dukungan Perbenihan Komoditas Strategsi Kementan beberapa waktu lalu telah didiseminasikan benih varietas Inpari IR Nutri Zinc kepada Gapoktan Mantaladi, Desa Sarumana, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.
Pada Kamis (3/10/2020) dilakukan penanaman padi varietas Inpari IR Nutri Zinc yang dihadiri oleh BPTP Balitbangtan Sulawesi Tengah, Penyuluh WKPP Bahagia, serta Kelompoktani yang tergabung sebagai anggota Gapoktan Mantaladi. Pada kesempatan tersebut, kepala BPP Bahagia, Yusak Paulus menyampaikan terima kasih kepada BPTP Balitbangtan Sulawesi Tengah yang selalu hadir memberikan pendampingan teknologi pada petani di Kecamatan Palolo untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.
Selanjutnya, penyuluh BPTP Sulawesi Tengah, Basrum menyampaikan bahwa dalam upaya meningkatkan nilai gizi sekaligus untuk mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat. Badan Litbang Pertanian melakukan biofortifikasi, yaitu perakitan varietas padi dengan kandungan Zn tinggi. Varietas padi yang dihasilkan adalah Inpari IR Nutri Zinc yang kaya kandungan Zn dan berfungsi untuk mengatasi kekerdilan (stunting).
Padi Inpari IR Nutri Zinc diharapkan dapat mencegah stunting atau lahir dalam kondisi pendek (kerdil). Varietas padi ini mempunyai banyak kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm.
Selain kaya nutrisi dan rasa nasi yang enak, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi dengan potensi hasil 9,98 ton/ha, tahan WBC, blas, dan tungro. Ketua Gapoktan berharap semoga ke depan varietas ini dapat berkembang di Kecamatan Palolo dan membantu pencegahan stunting di Sulawesi Tengah.