Padi Inpari 47 WBC, Varietas Unggul Tahan Wereng Coklat

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Perubahan iklim dapat mengubah hubungan hama – tanaman menghasilkan dampak yang memperparah kejadian dan serangan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Variasi latar belakang tetua untuk ketahanan terhadap hama penyakit merupakan salah satu cara untuk mencegah berkembangnya serangan, serta mencegah patahnya ketahanan yang dimiliki oleh varietas yang ditanam secara luas.

Saat ini sebagian besar varietas padi yang ditanam di Indonesia memiliki latar belakang tetua IR64. Karena itu kehadiran varietas baru yang bukan berbasis IR64 sangat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya kerusakan yang luas akibat serangan hama dan penyakit.

Untuk itu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merakit Inpari 47 WBC yang tahan hama wereng coklat. Upaya Balitbangtan menciptakan Inpari 47 WBC dilakukan untuk memperbaiki generasi padi agar lebih tahan terhadap serangan hama.

Inpari 47 WBC merupakan varietas tahan hama wereng coklat, yang dibentuk dari beberapa tetua diantaranya adalah galur introduksi Pusa Basmati, varietas lokal Pandan Wangi, dan Bahbutong. Bahbutong merupakan varietas lama yang tahan wereng coklat.

Inpari 47 WBC bertipe tanaman tegak, jumlah anakan produktif sebanyak 19 batang per rumpun dan jumlah gabah isi per malai sebanyak 113 butir. Varietas ini berumur 121 hari setelah sebar dengan hasil rata-rata 7.71 ton/ha dengan potensi hasil 9.52 ton/ha. Ketahanan terhadap wereng coklat yang dimiliki Inpari 47 WBC lebih baik dari varietas-varietas yang sebelumnya dilepas, karena selain memiliki ketahanan terhadap ketiga biotipe dan populasi lapang.

Dengan adanya empat jenis ketahanan ini, diharapkan dapat mengatasi serangan wereng di lapang, dimana pada kondisi serangan lapang terdapat berbagai tipe wereng. Inpari 47 WBC memiliki rendemen beras giling 71.97% dan beras kepala 96.72%, serta rasa nasi pulen dengan kadar amilosa 20.99%.

Varietas ini cocok dikembangkan di sawah irigasi dataran rendah sampai menengah (0 – 600 mdpl). Untuk mendukung pengembangan varietas tersebut, saat ini Unit Pelaksana Benih Sumber (UPBS) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) sedang memproduksi kelas benih Breeder Seed/BS (label kuning) dan Stock Seed/SS (label ungu). (Sumber BB Padi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author