Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kegiatan Temu Lapang dan Panen Benih Jagung Hibrida NASA 29 berlangsung di Kebun Percobaan (KP) Makariki yang terletak di kilometer 04 Negeri Makariki Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah pada hari Rabu (12/12/2018). Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala BPTP Maluku, Camat Amahai, Perwakilan Danramil 1502 Masohi, Pemerintah Negeri Makariki, Kepala BPP Kecamatan Amahai dan TNS, Koordinator Penyuluh, PPL, petani, dan Darma Wanita KP Makariki dengan jumlah sekitar 80 orang.
Dalam kesempatan ini, Penanggung Jawab Temu Lapang Panen Benih jagung Hibrida NASA 29 La Dahamarudin menyampaikan pada lahan seluas 5 hektare dilakukan kegiatan penanaman benih Jagung Hibrida NASA 29 dengan perbandingan jantan:betina adalah 1:3. Tetua Jagung Hibrida NASA 29 diambil dari Balai Serealia Maros rata-rata potensi hasil per hektare sekitar 1,5 ton/ha dengan harga jual benih pada saat ini sekitar Rp. 45.000,-/kg.
Pada kesempatan yang sama Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, Abd. Gaffar menyampaikan bahwa ia baru pertama kali menginjakkan kaki di Kabupaten Maluku Tengah dan menyatakan kekaguman terhadap Provinsi Maluku yang memiliki potensi pertanian yang luar biasa serta masyarakat yang ramah. Kesempatan tersebut sekaligus sebagai ajang memperkenalkan diri karena ia belum 1 bulan menjabat Kepala BPTP Maluku.
Lebih lanjut Abd. Gaffar mengatakan bahwa Jagung hibrida NASA 29 merupakan hasil Inovasi dari Balitbangtan Kementan dengan potensi hasil 13,5 ton/ha. Jika dikembangkan dalam skala luas sangat menarik. Ia menyarankan pengembangannya dilakukan berkelompok. Berdasarkan pengalaman, kendala di masyarakat sering ditemui tidak berkelompok dan tidak sehamparan luas sehingga akan mempersulit dalam pemasaran. Jika dikerjakan bersama akan teratasi.
Kepala BPTP Maluku optimis kedepan ingin menjadikan KP Makariki sebagai Taman Teknologi Pertanian Modern Berbasis Pertanian Organik. KP makariki yang memiliki 300 hektare lebih akan dikembangkan berbagai komoditas misal jagung, cabai, tomat, ubi jalar, serehwangi, talas jepang dalam jumlah hektaran yang lebih luas. Ternak sapi yang tersedia di padang pengembalaan sekitar 60 hektare sehingga dapat memberikan percontohan dalam skala yang lebih luas.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, M. Salamor dalam sambutannya lebih menekankan kepada sumberdaya penyuluh yang ada di wilayah kerja masing-masing. Ia menginstruksikan agar penyuluh dapat membina petani jagung sesuai rekomendasi dari hasil kajian BPTP Maluku.
Selain itu tantangan dalam budidaya jagung dari hulu dan hilir, mulai aspek budidaya hingga pemasaran di Kabupaten Maluku Tengah perlu dicari solusi. Kerja sama antara petani, pemerintah dan pengusaha sangat diperlukan agar jagung yang diproduksi petani dapat terserap pasar dengan baik dan memberikan keuntungan bagi petani.
Ke depan diharapkan adanya peta kesesuaian lahan (Peta AEZ) di Kabupaten Maluku Tengah dengan skala yang lebih akurat.
Acara dilanjutkan dengan Panen Jagung NASA 29 di lahan seluas 5 hektare serta demo pemipilan jagung dengan alat pipil modern. Pada kesempatan tersebut digelar diskusi yang dipandu JB. Alfons dengan tema budidaya jagung NASA 29. PPL antusias mengikuti diskusi dan ingin memperlajari lebih lanjut budidaya jagung NASA 29 terutama untuk dijadikan benih.