Nasi Seduh Instan Paspanena, Cara Praktis Menikmati Soto Ayam dan Rawon

Bogor, Technology-Indonesia.com – Soto ayam dan rawon merupakan kuliner khas Indonesia yang menawarkan cita rasa khas yang memanjakan lidah. Saat ini, UMKM Sinai di Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah memproduksi kedua makanan tradisional tersebut dalam bentuk Nasi Seduh Instan. Berkat sentuhan teknologi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Nasi Soto Ayam dan Rawon bisa dinikmati setelah diseduh air panas selama lima menit.

Sarmiyati, pemilik UMKM Sinai menerangkan bahwa awalnya nasi instan diproduksi untuk melayani kebutuhan relawan bencana alam dan pendaki gunung. Waktu itu Sarmiyati terpikir untuk membuat makanan berkualitas dan mengenyangkan. Namun, nasi instan produksinya baru bisa matang setelah diseduh selama tiga puluh menit. Masalah tersebut teratasi setelah bekerjasama dengan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Paspacanen) Balitbangtan.

“Saya waktu itu melakukan percobaan membuat nasi, sayur dan bumbu yang sudah enak dari segi rasa, tapi setengah jam baru empuk setelah dikasih air panas. Setelah bermitra dengan BB Pascapanen cukup lima menit sudah matang, jadi lebih praktis,” tutur Sarmiyati saat mengikuti The 3rd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing (ICAPHP) di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Selasa (12/10/2021).

Sarmiyati mengungkapkan dalam memproduksi Nasi Seduh Instan dengan merek Paspanena, ada tim ahli pangan dari BB Pascapanen yang mendampinginya. Di dalam kemasan nasi soto ayam dan rawon ukuran 65 gram terdapat nasi kering, daging ayam/sapi, seledri, tauge, bumbu rempah, dan cabai bubuk. “Beneran daging sapi,” tegasnya.

Sarmiyati, pemilik UMKM Sinai yang memproduksi Nasi Seduh Instan Paspanena

Kedepan, pihaknya akan menyiapkan beberpa varian baru seperti nasi rendang, nasi rempah, nasi sup, dan lain-lain. “Kami memang mengangkat menu-menu tradisional karena makanan khas Indonesia dari segi rasa memang menarik,” tutur Sarmiyati.

Peneliti BB Pascapanen, Sri Widowati menerangkan bahwa dengan teknologi yang telah dikembangkan oleh BB Pascapanen, nasi yang telah dikeringkan bisa memiliki daya simpan antara 2-2,5 tahun. Nilai gizinya juga hanya berkurang sedikit. Teknologi yang sudah dipatenkan ini, terangnya, bisa diaplikasikan untuk bermacam varietas beras.

Proses pengolahannya, beras direndam dengan Sodium Sitrat sekitar 0,3 persen selama 2-3 jam. Selanjutnya dicuci bersih dan ditanak menggunakan rice cooker hingga matang. Nasi kemudian diangin-anginkan dan ditaruh ke dalam wadah untuk dimasukkan dalam freezer selama 1 malam (10-12 jam). Setelah dikeluarkan dari freezer, nasi ditaruh dalam tray (baki) dan dikeringkan menggunakan pengering (dryer) dengan suhu 50-60 derajat sekitar 3 jam.

Teknologi ini kemudian dipublikasikan dan disosialisasikan melalui jurnal, pameran, dan media sosial. Hal ini rupanya menarik perhatian UMKM Sinai yang akan memproduksi nasi instan untuk relawan bencana alam. “Dari publikasi tersebut, mereka mencoba sendiri namun nasi baru bisa matang setelah diseduh selama 30 menit,” tutur Widowati.

Peneliti BB Pascapanen, Sri Widowati

Akhirnya, Sarmiyati menghubungi BB Pascapanen dan terjalin kerjasama pada 2021. “Pas saya dinas di Bandung saya mampir, akhirnya kita jadikan mitra. Teknologi nasi dari kita, sementara bumbu dikembangkan bersama. Kita analisis di laboratorium untuk menentukan komposisi,” terang Widowati.

Saat ini, Nasi Seduh Instan Paspanena sudah melewati uji preferensi konsumen. Selain Nasi Seduh Instan, BB Pascapanen juga sudah mengembangkan nasi kuning dan nasi uduk instan.

Widowati mengungkapkan, dengan pengembangan Nasi Seduh Instan ini, harapannya jika ada bencana tidak hanya mi instan saja yang dikirim. Selain bisa mengurangi impor terigu, Nasi Seduh Instan bisa memanfaatkan varietas padi fungsional dari Balitbangtan seperti Inpari Nutri Zinc yang tinggi kandungan Zinc-nya untuk menekan angka stunting dan meningkatkan imunitas.

Pada acara ICAPHP ketiga ini, Nasi Seduh Instan diluncurkan bersama produk unggulan dari BB Pascapanen seperti Nano Waxing Produk Buah Segar, Pupuk Nano Biosilika, Node Biosilika, Biopellet, Yoghurt Kambing, Mie Nusantara, Tepung Telur, Tepung Pre- gel, dan Gelatin Halal.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author