Jakarta, Technology-Indonesia.com – Umur simpan buah yang pendek menyebabkan petani, pedagang dan eksportir buah menjadi rugi. Buah tidak dapat disimpan dan dijajakan (display) apalagi ditransportasikan dalam waktu lama.
Kita ketahui bersama, ketika dipanen buah masih melakukan aktifitas metabolisme. Metabolisme menjadi penting karena salah satu hasil dari proses tersebut adalah buah menjadi matang dan siap dikonsumsi. Namun, metabolisme yang terlalu cepat akan menyebabkan proses pematangan buah menjadi semakin cepat, sehingga umur simpan buah menjadi pendek.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan upaya untuk mengendalikan prosesnya. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) telah memiliki solusi dalam mengatasi hal tersebut. Teknologi Kemasan aktif nano zeolit KMnO4 yang dikombinasikan dengan penyimpanan pada suhu dingin akan mampu memperpanjang umur simpan buah-buahan.
Kepala BB Pascapanen, Dr. Prayudi Syamsuri mengatakan beberapa hasil penelitian BB Pascapanen, telah membuktikan bahwa dengan kemasan aktif tersebut buah pisang dapat disimpan selama lebih dari 25 hari pada suhu 25°C, nanas dapat disimpan lebih dari 20 hari pada suhu 25°C, dan manggis tahan disimpan selama lebih dari 30 hari di suhu 10-12°C. Dengan umur simpan yang panjang, eksportir maupun pedagang buah tidak perlu khawatir lagi produknya akan rusak ketika menempuh perjalanan yang lama.
Etilen-adsorber berupa nano zeolit KMnO4 dalam sachet 3 gram sangat mudah penggunaannya. Untuk setiap 1 kg buah cukup mengguna 1 sachet saja. Teknologi kemasan aktif ini, lanjut Prayudi, menjadi salah satu teknologi yang direkomendasikan BB Pascapanen dalam mengatasi pendeknya umur simpan produk hortikultura umumnya dan khususnya untuk produk buah-buahan.
Dengan semakin panjangnya masa simpan buah, akan memberikan peluang bagi eksportir untuk mengekspor beragam buah lokal Indonesia dengan jangkauan negara tujuan lebih jauh lagi. Sementara itu untuk pedagang besar maupun pedagang eceran kecil dapat menekan kerugian yang biasa terjadi akibat buah yang tidak langsung terjual ketika didisplay. Memperpanjang umur simpan buah berarti meningkatkan keuntungan para pelaku usaha tani buah lokal maupun eksportir.