Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan berkunjung dan melaksanakan panen padi varietas unggul baru (VUB) Inpari 32 bersama petani dari Poktan Usaha Bersama, Desa Kecurit, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Minggu (12/9/2021).
Menteri Pertanian RI didampingi Anggota Komisi IV DPR RI Dapil I dan II Kalbar, Wakil Gubernur Prov. Kalbar dan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar melaksanakan panen dengan menerapkan penggunaan alsintan combine harvester.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Mempawah Erlina Ria Norsan mengapresiasi usaha dan kerja keras petani di Kab. Mempawah. Kegiatan ini merupakan hasil pendampingan BPTP Kalbar yang selalu menerapakan inovasi teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sehingga dapat diadaptasi oleh petani kami.
“Tentu diluar itu semua, ada banyak permasalahan pertanian yang tengah kita hadapi mulai dari minimnya SDM dan Alsintan terutama di Kab. Mempawah. Saya berharap melalui kunjungan kerja Bapak Mentan semakin membangkitkan semangat petani, PPL, dan sebagainya agar terus menjaga ketahanan pangan kita. Terlepas dari itu, hadirnya Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah diharapkan mampu mendorong peningkatan kontribusi komoditas unggulan Kalbar terutama dalam ekspor,” tutur Bupati Mempawah.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Kalbar Maria Lestari dan Yessy Melania menyampaikan bahwa komunikasi, koordinasi dan sinergitas setiap instansi sangat diperlukan untuk memperkuat pertanian kita terutama untuk memajukan pertanian di Kalbar.
Mentan Syahrul meyakini lahan yang ada di Kab. Mempawah ini memiliki lahan pertanian yang subur yang masih menanti upaya-upaya pemerintah untuk mengakselerasi kepentingan-kepentingan yang ada disini untuk menemukan sumber-sumber ekonomi yang harus disesuaikan.
“Tanaman pangan dan perkebunannya menjanjikan, bahkan Pelabuhan yang bertaraf internasional yang akan hadir tentu saja peluang ekspor akan banyak terbuka. Kita juga harus sering berkoordinasi dengan anak-anak kita petani milenial sebagai generasi baru untuk memajukan sektor pertanian kita,” tuturnya.
Dimasa Covid-19 ini, Kementerian Pertanian melalui Inovasi Teknologi yang dihasilkan Balitbangtan dengan pendampingan oleh BPTP Kalbar dan juga dukungan dari berbagai instansi terkait lainnya. Sinergi ini diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan negara dengan menerapkan penggunaan VUB padi dan mendorong ekspor komiditi pertanian untuk mendongkrak kembali perekonomian dari sektor pertanian.
Sebelum acara ditutup, dilakukan penyerahan benih VUB Padi Inpari 37 dari BPTP Kalimantan Barat dan benih VUB Padi Inpari 32 dari PT. Pertani, Penyerahan KUR dari Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta alat mesin pertanian berupa traktor roda 2 sejumlah dua buah, dan traktor roda 4 satu buah dari Kementerian Pertanian untuk dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani.
Setelah melaksanakan panen padi di Desa Kecuri, Mentan Syahrul mengunjungi BPTP Kalbar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balitbangtan. Dalam kunjungan tersebut, Mentan didampingi Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry.
Pada kesempatan ini, Mentan melakukan penyerahan dan distribusi sekitar 5.700 polybag aneka tanaman sayuran kepada petani, KWT, dan masyarakat sekitar. Mentan Syahrul juga menyambangi display produk pertanian yang antara lain menampilkan benih VUB padi Inpari 36 dan Inpari 37 hasil panen demfarm padi BPTP Kalbar di Desa Lonam, Kec. Pemangkat, Kab. Sambas.
“Sumber daya alam di Kalimantan baik, Indonesia memiliki pertanian yang baik, termasuk Kalimantan Barat. Akan terus kita kawal dan pantau pertanian di Kalbar, salah satunya melalui BPTP Kalbar. Hal yang menarik bagi saya dalam kunjungan kerja kali ini adalah peluang budidaya dan pemasaran lidah buaya, kawal sampai hilirisasinya” ujar Mentan. (Sumber BPTP Kalbar)