Mentan Dorong Pengembangan Lada Untuk Kembalikan Kejayaan Rempah Indonesia

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Pertanian menambah jumlah profesor riset, menjadi 132 melalui pengukuhan Prof. Dr. Muhammad Syakir, MS sebagai profesor riset bidang budidaya dan produksi tanaman di Auditorium Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Senin (15/10/2018). Dalam acara pengukuhan profesor riset, Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) ini menyampaikan orasi berjudul ‘Inovasi Teknologi Budidaya Lada Perdu Mendukung Peningkatan Produksi Dan Daya Saing Lada Nasional’.

Dalam orasinya, Muhammad Syakir menyampaikan gagasan Inovasi Modifikasi Teknologi Agronomi Tanaman Lada Perdu (IMTag-Lada Perdu) yang merupakan dimensi baru teknik bercocok tanam lada dengan menggunakan sulur buah dan tanpa penegak/tiang panjat. Pengembangan teknologi ini akan membuka peluang bagi pengembangan tanaman lada di berbagai agro-ekosistem, baik secara monokultur ataupun tumpang sari, dengan ongkos produksi yang lebih murah.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat memberi sambutan dalam acara pengukuhan ini memberikan apresiasi yang tinggi terhadap gagasan budidaya lada perdu ini. Mentan berkeyakinan upaya ini akan mengembalikan kejayaan rempah Indonesia. Gagasan tersebut sejalan dengan berbagai upaya yang telah dirintis Kementerian Pertanian sejak awal tahun 2018, dengan target indonesia sebagai produsen utama rempah-rempah dunia.

Upaya ini telah diawali dengan produksi benih sebar aneka tanaman perkebunan oleh Balitbangtan sebanyak 18.289.935 benih, yang telah didistribusikan kepada petani di beberapa daerah sentra produksi pada tanggal 24 September 2018.

“Upaya ini akan diteruskan sampai tercapainya kondisi produksi optimal untuk rempah-rempah, bersamaan dengan pencapaian swasembada bawang putih, gula dan kedelai. Saat ini kita sudah swasembada untuk beras, bawang merah, jagung dan cabai,” kata Menteri Amran.

Pada kesempatan tersebut, Mentan memberikan tugas khusus kepada Muhammas Syakir untuk menjadi Koordinator Nasional bagi upaya mengembalikan kejayaan rempah Indonesia yang diawali dengan pengembangan lada. Mentan berharap Kepala Balitbangtan ini mampu mengorkestra keterlibatan beragam pihak dalam upaya ini, mulai dari pengembangan perbenihan sampai dengan upaya merebut kembali pasar di manca negara.

“Dengan budidaya yang dijelaskan Kepala Badan tadi selama 2-3 tahun produksi bisa mencapai 220 ribu ton. Indonesia bisa menjadi nomor 1 di dunia kembali. Paling tidak 2021,” ucap Mentan optimis.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko mengatakan gelar profesor riset merupakan bentuk pengakuan, kepercayaan, dan kehormatan yang diberikan atas keberhasilan seorang peneliti dalam mengemban tugasnya di bidang litbang.

“Tetapi bukan berarti tanggungjawab berhenti setelah menjadi profesor riset. Sebagai profesor riset harus terus berperan aktif untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara ini melalui riset,” kata Handoko.

Profesor riset, lanjutnya, bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan terhadap hasil-hasil penelitian dan memastikan bahwa hasil-hasil penelitian atau kajian dan pengembangan bisa bermanfaat dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

“Profesor riset juga harus mampu mendorong tumbuhnya semangat peneliti mencari pembaruan dan melakukan penelitan, pengkajian dan pengembangan serta mengantisipasi perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang semakin pesat,” ungkapnya.

Karena itu, LIPI mendorong agar Balitbangtan terus meningkatkan skill para penelitinya melalui infrastruktur dan ketersediaan sarana penelitian. Hal tersebut dilakukan agar penelitian bidang pertanian bisa membawa hasil pada kemajuan bangsa dan kesejahteraan petani.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author