Jakarta, Technology-Indonesia.com – Seekor pedet Sapi Belgian Blue lahir di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Minggu, (6/9/2020). Pedet Belgian Blue ini lahir dengan bobot 67 kg dengan cara operasi caesar oleh drh. Tri Wardani yang dibantu oleh teknisi reproduksi tim kesehatan hewan. Pedet berjenis kelamin jantan ini merupakan pedet sapi Belgian Blue murni hasil transfer embrio.
“Pedet yang baru lahir ini diberi nama Wisanggeni, diambil dari nama anak Arjuna yang berotot kekar seperti Belgian Blue,” ujar Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Agus Susanto.
Sebelumnya di Balitnak sudah ada empat ekor sapi Belgian Blue (BB) murni hasil transfer embrio. Hingga saat ini Balitnak memiliki lima ekor sapi Belgian Blue murni dengan jumlah empat jantan dan satu betina.
Hal ini seakan menjawab permintaan Menteri Pertanian saat berkunjung di Balitnak beberapa waktu yang lalu. Saat itu Mentan meminta agar riset peternakan dapat mendukung upaya kecukupan pangan di masa mendatang.
Mentan juga menginginkan supaya ternak unggulan ini dapat juga dikembangkan untuk dibudidayakan di luar Jawa, khususnya di Papua dan Kalimantan. “Saya melihat ini sudah bagus. Persilangan sapi harus diciptakan dan adaptif terhadap lingkungan kita. Untuk pengembangan kedepan daerah Papua sangat potensial sebagai rencana sentra ternak lokal,” ujar Mentan.
Pada kesempatan yang lain, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry menyampaikan sesuai arahan Menteri Pertanian, Balitbangtan harus berkontribusi lebih besar lagi terhadap program kementerian Pertanian, terutama terkait dengan tugas dan fungsi Balitbangtan, yaitu program akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi dan produksi benih/bibit.
Menurut Fadjry, Balitbangtan sebagai lembaga riset terus mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan pencapaian ketahanan pangan melalui penyediaan protein hewani asal ternak. “Berbagai riset dilakukan untuk menghasilkan bibit sapi unggul yang menghasilkan daging lebih banyak dan berkualitas, salah satunya melalui pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia dan masih banyak yang lain.” tegasnya.
Belgian Blue adalah sapi yang didatangkan dari Belgia pada tahun 2017. Belgian Blue merupakan sapi tipe pedaging yang bobotnya dapat mencapai 700 kg – 1 ton. Bobot sapi Belgian Blue ini dikarenakan adanya mutasi gen Myostatin. Gen myostatin adalah gen pertumbuhan dan berfungsi menekan pertumbuhan otot.
Pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia merupakan wujud pengembangan sapi baru di Indonesia dalam upaya meningkatkan kecukupan daging sapi, karena karkas sapi Belgian Blue ini dapat mencapai 73%.
Beberapa keuntungan yang diperoleh karena, terjadinya mutasi gen myostatin pada sapi Belgian Blue, yaitu perototan yang luar biasa sehingga meningkatkan jumlah karkas dengan kandungan lemak pada daging yang rendah.
Selain itu di Balitnak juga ada BB-cross, yaitu sapi persilangan antara Belgian Blue dengan sapi Friesien Holstein (FH) sebanyak 13 ekor. Pada bulan September 2020 juga direncanakan akan lahir lagi sapi-sapi BB-cross sebanyak empat ekor dengan cara lahir alami.
Perkawinan sapi, dapat dilakukan dengan cara kawin alam, Inseminasi buatan (IB) dan Transfer embrio (TE). IB adalah memasukkan semen beku yg sudah di ‘thawing’ ke saluran reproduksi sapi betina menggunakan Gun-IB. Sedangkan transfer embrio (TE) yang memasukkan embrio ke saluran reproduksi. Persilangan BBxFH adalah mengawinkan induk sapi FH dengan cara IB menggunakan sperma Belgian Blue. (Rep/Ivn)