Jakarta, Technology-Indonesia.com – Krisan merupakan salah satu komoditas yang dikembangkan di kawasan agrowisata Payo di Kota Solok, Sumatera Barat. Awal mula adanya komoditas krisan di kawasan ini tak lepas dari andil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang sejak dua tahun lalu melalui Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solok berupaya secara berkesinambungan dalam pengembangan krisan di agrowisata ini.
Pada Maret 2020 telah dilakukan kembali penanaman krisan pot di Payo dengan menggunakan varietas-varietas unggul krisan pot hasil rakitan Balitbangtan dengan memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Payo Sepakat yang ada di wilayah itu.
Menurut Yusrizal, Ketua Gapoktan Payo sepakat, awalnya pada tahun 2016 mereka melihat perkembangan bunga krisan yang sepertinya cocok untuk ditanam di kawasan Payo. “Setelah dilakukan uji coba dan berhasil maka tahun 2018 barulah kita kembangkan secara besar-besaran,” ujarnya saat itu.
Dalam keterangan tertulisnya Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry mengatakan benih dan varietas tanaman termasuk sarana yang mempunyai peranan sangat menentukan dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil dalam budidaya tanaman. “Dimana pada akhirnya akan mampu meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Varietas unggul krisan yang telah dikembangkan di kawasan agrowisata Payo terdiri dari krisan bunga potong diantaranya varietas Yulita, Sintanur, Dewi Ratih, Arosuka Pelangi, Trissa, Socakawani, Velma, Vania, Cintamani, Marimar, Irana, Cayapati dan Sabiya. Sedangkan untuk krisan pot terdiri dari varietas Avanthe Agrihorti, Armita Agrihorti, Naura serta Zwena.
Kawasan Payo memang terlihat masih alami di belakang Bukit Barisan. Kealamian kawasan tersebut mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk datang berkunjung. Bahkan, kawasan agrowisata ini dibentuk guna mendorong kawasan Payo sebagai salah satu kawasan wisata di Kota Solok.
Wali Kota Solok, Zul Elfian saat dihubungi pada Rabu (13/5/2020) mengatakan bahwa dengan adanya kawasan agrowisata yang ada di Payo Kota Solok ini diharapkan pengembangan krisan di Payo dapat terus berlanjut sehingga Payo bisa dikenal di seluruh wilayah Sumatera Barat bahkan hingga nasional. “Sehingga hal ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat Payo,” harapnya.