Kalteng Rancang Grand Design Pengembangan Pertanian 2020-2024

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Pertanian (Kementan) pada pertengahan Juli 2019 meluncurkan BUN500, program distribusi 500 juta benih unggul perkebunan yang berlangsung hingga 2024 secara gratis untuk masyarakat khususnya perkebunan rakyat. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan perkebunan Indonesia menjadi nomer satu dunia di 2024.

Sebagai tindak lanjut program tersebut, Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng bekerjasama dengan Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan serta Badan Litbang Pertanian menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tanaman Perkebunan dengan mengangkat tema Penyusunan Grand Design Pengembangan Pertanian di Kalteng. Rakor dihadiri Kepala Dinas Pertanian kab/kota se Kalimantan Tengah dan Kepala bidang yang menangani perkebunan.

Kepala Dinas Perkebunan Prov Kalteng, Ir. Rawing Rambang,MP dalam sambutanya menyatakan bahwa Rakor ini merupakan realisasi percepatan pembangunan pertanian di Kalteng yang bermula dari penyediaan 500 juta bibit unggul perkebunan se-Indonesia (2020-2024). Kalteng mendapat berkah luar biasa sebagai tempat peluncuran dibanding daerah-daerah lain, sehingga komoditas hortikultura dan ternak juga dirancang untuk penyiapan pangan di Kalteng.

Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementan, Ir. Irmiyanti Rahmi Nurbahar, M.Sc menyatakan bahwa Kalteng dengan luas 15,4 juta hektare (ha) memiliki potensi lahan untuk pengembangan pertanian 4,1 juta ha (tidak termasuk gambut). Berdasarkan pada kawasan komoditas yang akan dikembangkan di Kalteng adalah kawasan perkebunan kelapa 100 ribu ha, kopi 100 ribu ha, kakao 100 ribu ha, tebu 200 ribu ha, ternak 140 ribu ha (terintegrasi dengan sawit), padang pengembalaan 60 ribu ha, jagung 100 ribu ha, durian 50 ribu ha, mangga 50 ribu ha, jeruk 25 ha, lengkeng 10 ribu ha, pisang 25 ribu ha, nanas 10 ribu ha, dan sayuran (bawang dan cabai) 20 ribu ha. Pengembangannya disesuaikan dengan perwilayaan komoditas.

Sementara itu, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng yang diwakili Kepala Seksi Kerjasama Pengkajian Dr.Dedy Irwandi mengatakan pihaknya bersama dengan Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng menyiapkan dan melakukan pendampingan teknologi peningkatan produksi pangan, (hortikultura, ternak dan perkebunan) serta melakukan kajian peta perwilayahan kesesuaian komoditas berdasarkan agroekosistem, sosial, ekonomi dan penerapan budidaya di lapangan.

BPTP memberikan masukkan berupa perlunya identifikasi kewilayahan yang mengacu pada peraturan perizinan dan status lahan. Hal ini untuk mengantisipasi tidak adanya saling tumpang tindih kepentingan dengan sektor lain. Salah satu contoh adalah penetapan kawasan pertanian tanaman pangan berkelanjutan yang sudah terlebih dahulu ditetapkan dan disusun serta tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda). Hasil Rakor selanjutnya dijadikan sebagai bahasan lebih lanjut di pusat melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author