Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kabupaten Berau dikenal sebagai daerah yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah khususnya tambang batubara. Di sisi lain, peluang pengembangan komoditas pertanian terkendala kondisi lahan yang bersifat agak masam sampai masam.
Meningkatnya nilai tawar komoditas pertanian saat ini serta munculnya inovasi teknologi yang adaptif pada lahan masam menjadi peluang bagi Pemerintah Kabupaten Berau untuk mengoptimalkan penggunaan lahan untuk pengembangan komoditas pertanian khususnya jagung.
Salah satunya melalui kegiatan gelar teknologi pengembangan jagung hibrida produktivitas tinggi berbasis teknologi. Gelar teknologi ini yang merupakan kerjasama Pemda Kabupaten Berau dengan Kementerian Pertanian (Kementan) ini membuktikan potensi Berau sebagai basis pengembangan areal pertanaman jagung baru di Indonesia.
Bupati Kabupaten Berau, H. Muharram Saat Panen Raya Jagung NASA 29 dan Temu Lapang di Desa Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung Kab. Berau mengungkapkan, Berau mampu memproduksi jagung dengan produktivitas antara 10-12 ton/ha.
Muharram didampingi Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo menyatakan, Pemerintah Kabupaten Berau mengapresiasi Kementan yang telah mendukung pembangunan pertanian melalui sejumlah program unggulan di Kab Berau seperti Upsus padi, jagung dan kedelai serta bantuan sarana dan prasarana pendukung. Berau akan dijadikan sebagai Sentra Jagung Provinsi Kalimantan Timur dan akan menjadi salah program unggulan daerah untuk meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat.
Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kab Berau akan melakukan inventarisasi wilayah yang sesuai untuk pengembangan jagung termasuk pemenuhan kebutuhan logistik benihnya. Kedepan, Kab Berau berharap dapat memproduksi sendiri benih jagung hibrida untuk memenuhi kebutuhan petani yang terus meningkat.
Menurut Ketua Kelompok Tani, Rafiq, saat ini harga jagung mengalami kenaikan di Berau. Harga jagung dengan tongkol dihargai Rp 1.300/kg. “Kami menikmati hasil yang tinggi dengan harga yang baik sehingga kami berharap bantuan pemerintah untuk memberikan akses yang lebih luas dalam penyediaan input produksi dan jaminan pasar,” tutur Rafiq.
Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia, Muhammad Azrai menyatakan bahwa Badan Litbang Pertanian Kementan siap mendukung pengembangan Berau sebagai sentra jagung utama di Provinsi Kaltim. Badan Litbang Pertanian telah mengembangkan teknologi produksi jagung di daerah lahan masam dan kering masam.
Teknologi produksi yang dimaksud meliputi teknologi pengelolaan lahan/tanah menggunakan rock fosfat dan kapur serta varietas unggul yang diskrining khusus untuk daerah dengan kondisi tanah masam. Varietas Nasa 29 yang diluncurkan Presiden Jokowi pada tahun 2016 telah teruji pada lahan masam di berbagai daerah seperti Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Selatan, Papua dan Kalimantan Timur. Dengan teknologi budidaya sesuai anjuran, petani dapat memetik hasil di atas 10 ton/ha. Aqil (peneliti Balitsereal)/SB