Jagung sebagai Upaya Diversifikasi Pangan di Zaman Serba Praktis

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Diversifikasi pangan merupakan satu dari empat sukses pembangunan pertanian, sekaligus sebagai salah satu pilar utama ketahanan pangan. Diversifikasi pangan diartikan sebagai penganekaragaman pangan untuk mendukung pola konsumsi yang seimbang, sehat dan bergizi. Saat ini diversifikasi pangan diarahkan untuk menciptakan produk baru guna mengganti atau subtitusi terigu.

Jagung dapat dibuat tepung termodifikasi dengan tidak menurunkan nilai gizi tetapi dapat meningkatkan sifat fungsionalnya dan memperbaiki sifat adonan. Tekstur tepung termodifikasi lebih halus dibanding tepung aslinya. Tepung jagung bersifat fleksibel karena dapat digunakan untuk berbagai produk pangan.

Pemanfaatan tepung jagung komposit dapat sebagai bahan dasar pangan antara lain untuk kue basah, kue kering, mie kering dan aneka roti. Salah satunya adalah roti jagung merupakan produk roti yang mensubtitusi jagung termodifikasi sebagai pengganti terigu. Jagung lokal putih pulut dapat mensubtitusi terigu sebesar 35% pada aneka olahan roti.

Menurut Dr. Suarni salah satu peneliti Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Maros, pengolahan biji jagung menjadi tepung telah lama dikenal masyarakat. Namun diperlukan sentuhan teknologi untuk meningkatkan mutu tepung jagung yang dihasilkan. Tepung jagung diperoleh dengan cara menggiling biji jagung yang baik dan bersih. Pelepasan kulit luar biji yang cukup sulit dapat diatasi dengan menggunakan mesin penyosoh jagung yang dihasilkan oleh Balitsereal.

Selanjutnya, sebagai bahan pokok utama dalam pembuatan tepung, Badan Litbang Pertanian melalui Balitsereal telah menyiapkan berbagai varietas unggul jagung yang cocok untuk pembuatan tepung seperti varietas jagung Anoman-1 dan Srikandi Putih-1. Ketersediaan varietas khusus tersebut membuka peluang untuk memanfaatkan jagung sebagai bahan tepung lokal.

Jagung dalam bentuk tepung lebih fleksibel, lebih tahan lama, praktis, dapat diperkaya dengan zat gizi (fortifikasi), dan lebih cepat dimasak sesuai dengan tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. (Uje/LEN/RTPH)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author