Puslitbangnak Gelar Bimtek Budidaya Ternak Domba Unggul

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Usaha peternakan kambing dan domba memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Pasarnya terbuka lebar, bahkan sudah ekspor ke Malaysia, Singapura dan dan Timur Tengah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Puslitbangnak telah menghasilkan domba unggul dan sudah disebarkan ke masyarakat.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Agus Susanto menyampaikan hal tersebut  saat membuka Bimtek Online Budidaya Ternak Domba pada Kamis (19/8/2021). Bimtek ini dilaksanakan untuk peternak di Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Kulon Progo yang akan menerima domba unggul hasil inovasi Puslitbangnak Balitbangtan.

Agus mengatakan bahwa perkawinan domba perlu diperhatikan jangan sampai terjadi perkawinan sedarah/perkawinan persaudaraan yang menghasilkan keturunan yang tidak kurang bagus. Karena itu Puslitbangnak melalui Balai Penelitian Ternak (Balitnak) melakukan riset persilangan ternak yang unggul dan anak hasil persilangan disebarkan ke masyarakat.

Peneliti Balitnak, Wisri Puastuti menyampaikan bahwa beternak domba sebagai pola usaha terbagi menjadi tiga yaitu penggemukan, pembibitan dan kombinasi penggemukan dan pembibitan. Beternak domba sudah menjadi tradisi dan melekat pada petani.

Ternak domba mampu tumbuh dan berkembang serta berproduksi pada berbagai kondisi agroekosistem pemeliharaan. Ternak ini cepat menghasilkan/reproduksi cepat, lebih cepat daripada sapi dan kebau. Untuk memulai usaha, investasi awal relatif kecil dan dapat menjadi sumber pendapatan pokok, usaha agribisnis

Lebih lanjut Wisri menjelaskan bahwa perkawinan adalah proses memadukan dan menggabungkan sifat-sifat genetika untuk mewariskan ciri-ciri suatu spesies agar tetap lestari dan untuk mendapatkan keturunan sesuai yang diinginkan.

Satu ekor domba jantan dapat mengawini 20 ekor domba betina. Perkawinan dapat dilakukan dengan kawin alam dan inseminasi buatan (IB). Adapun masa kebuntingan seekor domba sekitar 150 hari.

Salah satu hasil riset Balitnak adalah Komposit Compas Agrinak yang merupakan domba unggul hasil persilangan antara tiga bangsa yaitu Barbados Blackbelly 25%, Lokal Sumatera 50% St. Croix 25%. Ciri-cirinya adalah mempunyai pola warna beragam, putih, coklat belang, mampu beradaptasi pada lingkungan tropis dan lembab, siklus reproduksi sepanjang tahun dan mempunyai laju pertumbuhan yang baik (>100 g/h/e)

Balitnak juga menghasilkan Domba Komposit Garut Agrinak yang merupakan domba unggul hasil persilangan antara tiga bangsa: Garut 50%, St Croix 25% Moulton Charolais 25%. Ciri-cirinya: mampu beradaptasi dengan lingkungan tropis, dapat beranak sepanjang tahun, laju pertumbuhan tinggi, jumlah anak sekelahiran 2.1 ekor/induk, pertumbuhan pasca sapih 169.1 gram/hari/ekor.

Pemilihan Kambing-Domba Bibit harus memenuhi syarat yaitu sehat, tubuh besar (sesuai umur), relatif panjang, tidak cacat, dada dalam dan lebar, kaki lurus dan kuat, tumit tinggi, bulu bersih dan mengkilat. Hindari ternak cacat seperti rabun, alat kelamin tidak lengkap, dan kaki berbentuk X/O.

Biasanya umur 6-8 bulan domba sudah dewasa kelamin. Sebaiknya dikawikan pertama umur 10-12 bulan untuk domba betina dan umur diatas 1 tahun untuk domba jantan. Umur ternak dapat diketahui dengan dengan kartu cacatan, lebih akurat dan dengan jumlah gigi seri tetap yang tumbuh.

Bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi sumber energi (biji-bijian, umbi-umbian dan hijauan pakan ternak), sumber protein leguminosa herba (centrocema, calopogonium) dan leguminosa pohon (kaliandra, indigofera, gliricidia, lamtoro, turi) dan aditif (mineral mix, garam, batu kapur, vitamin, suplemen, probiotik) serta air yang harus tersedia setiap saat.

Ternak domba sebaiknya dilakukan di kandang panggung karena lebih bersih, kotoran jatuh ke bawah, kebersihan ternak lebih terjamin, lantai kandang kering, sehingga keberadaan kuman, parasit dan jamur dapat ditekan. Penyakit pada domba biasanya kudis, bloat/kembung/timpani, cacingan, dan orf.

Usaha peternakan domba menghasilkan kotoran yang dapat diolah menjadi biogas dan kompos. (Sumber Puslitbangnak)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author