Jaga Kemurnian Fisik Benih Varietas Padi dengan Roguing

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Tanaman yang memiliki ciri atau penampilan berbeda bisa mempengaruhi kemurnian fisik benih varietas padi. Untuk itu perlu dilakukan roguing untuk yaitu pemeriksaan dan atau pembuangan tanaman-tanaman yang memiliki ciri atau penampilan berbeda yang dilaksanakan di lahan produksi benih padi. Tujuannya untuk menjaga kemurnian fisik varietas yang sedang diproduksi.

Roguing dilaksanakan terhadap tanaman varietas lain, tanaman dengan tipe menyimpang juga gulma berbahaya sehingga persyaratan sertifikasi benih dapat terpenuhi dan kemurnian benih dapat terjaga.

Roguing dilakukan secara rutin dan dalam beberapa kali pelaksanaan pada fase pertumbuhan yang berbeda secara terus menerus sampai penampilan tanaman memang terlihat seragam dan hingga sebelum panen. Untuk mendapakan hasil yang baik, maka sebaiknya roguing dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terlalu panas agar pengenalan terhadap ciri-ciri kritis yang ada dapat lebih mudah dilakukan.

Saat yang paling disarankan untuk melakukan roguing adalah pada masa pertanaman berbunga penuh. Hal ini karena pada fase ini sifat-sifat tanaman hampir ditampilkan sepenuhnya dan perbedaan-perbedaan warna pada bunga akan tampak nyata.

Roguing juga rutin dilakukan oleh staf Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Naibonat yang dalam MT (Masa Tanam) 1 Tahun 2021 melakukan penanaman padi sawah dalam lahan seluas kurang lebih 3 hektare (ha) untuk tujuan perbenihan yang didominasi varietas Inpari IR Nutrizinc. Karena untuk tujuan perbenihan, roguing dilakukan terus menerus jika didapati ada tanaman padi yang pertumbuhannya berbeda dengan penampilan padi pada umumnya.

Peneliti bidang pangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur (NTT) Charles Y. Bora saat kegiatan roguing pada Selasa (30/3/2021) mengatakan bahwa kegiatan roguing menjadi hal yang harus diutamakan agar secara fisik benih yang dihasilkan benar-benar murni. Roguing dilakukan untuk menghilangkan varietas yang menyimpang dari varietas utamanya. Tanda-tanda varietas yang menyimpang adalah tanaman lebih tinggi, dan warna serta malainya berbeda.

“Bisa dibayangkan bila yang berbeda hanya satu malai dengan jumlah benih sekitar dua ratus gabah, sehingga bila 10 malai sudah 2000 gabah. Jika benih tersebut ditanam lagi maka akan sangat mengganggu kemurnian benih yang dihasilkan,” tuturnya.

Selanjutnya dijelaskan bahwa biasanya ada beberapa benih yang tercampur dengan benih dari varietas utama yang akan dihasilkan. Hal tersebut terjadi saat dilakukan perontokan (alat perontok harus benar-benar bersih), atau penggunaan sekam bakar saat persemaian dan bisa pula terjadi jika panen menggunakan mesin.

Hal yang sulit dilakukan saat roguing adalah bila varietas yang berbeda lebih rendah dari yang lainnya. Maka roguing bisa dilakukan, misalnya dengan melihat penampilan daun lebih lebar dari yang lainnya.

Kepala IP2TP Kupang, Gabriel Wae mengatakan bahwa roguing dilakukan berkali-kali hingga dapat dipastikan bahwa tanaman padi tidak lagi tercampur dengan varietas lain. Salah satu langkah untuk pencegahan terjadinya pencampuran benih varietas utama dengan benih varietas lain yaitu memisahkan tempat pesemaian karena dalam satu musim tanaman IP2TP biasanya menanam padi untuk perbenihan tersebut menggunakan beberapa varietas unggul baru. Karena itu, kegiatan pencegahan dari tempat pesemaian juga harus menjadi perhatian.

Tanaman padi tersebut diperkirakan akan dipanen pada akhir April 2021 ini sehingga benih padi Inpari IR Nutrizinc akan tersedia untuk memenuhi permintaan benih dari petani atau pihak lainnya yang tertarik untuk menanam padi varietas tersebut. (Sumber BPTP NTT)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author