Majalengka, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat terus berupaya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) antara lain dengan mengoptimalisasikan lahan kering melalui teknologi Tumpang Sari Tanaman (Turiman).
Bekerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Pelangi 1 Desa Sakurjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, BPTP Jabar memaparkan teknologi Turiman yang telah diterapkan di lokasi tersebut melalui kegiatan Temu Lapang yang mengangkat tema Inovasi Pertanian Mendukung Peningkatan Indeks Pertanaman dan Upsus Pajale di Jawa Barat pada Selasa (22/10/19).
Acara diawali dengan kunjungan lapangan ini yang mengantarkan para tamu undangan untuk langsung menyaksikan bagaimana teknologi Turiman pada lahan kering seluas 5 hektera (ha) tumbuh dengan baik meskipun situasi kemarau tahun ini begitu panjang.
“Kunci utama pengembangan pertanian pangan khususnya di lahan kering beriklim kering ialah ketersediaan air. Ketersediaan air akan mendorong petani untuk lebih intensif memanfaatkan lahan.” Tutur Dr. Ir. Yanto Surdianto, peneliti yang bertindak sebagai penangung jawab kegiatan tersebut.
Pengkajian dukungan inovasi pertanian untuk peningkatan IP padi di lahan sawah tadah hujan dan lahan kering di Jawa Barat sudah dan sedang dilaksanakan mulai tahun 2017. Inovasi pertanian yang dikembangkan meliputi inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan yang disesuaikan dengan permasalahan dan potensi yang ada di lokasi kajian beradasarkan hasil karakterisasi lokasi.
Alternatif inovasi teknologi yang sedang dikembangkan yaitu pengaturan pola tanam padi berdasarkan neraca air lahan, pemanfaatan air permukaan pada lahan sawah tadah hujan dan dan air tanah pada lahan kering, dan teknologi irigasi yang mudah untuk diiplementasikan menggunakan sprinkle. Dikembangkan pula teknologi budidaya padi hemat air yaitu teknologi budidaya padi Patbo Super tadah Hujan dan Turiman Pajale di lahan kering.
Hasil dari penerapan Teknologi Turiman pada lokasi tersebut banyak mendapatkan apresiasi. Cecep Wahyudin, Ketua KTH Pelangi 1 bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas pengkajian teknologi dilokasinya. “Dulu musim kemarau gak tanam, sekarang alhamdulillah tanam. Sekarang itu setahun bisa tiga kali tanam”, ujar Cecep diiringi senyum lebar.
Tak kalah, peserta asal Kab. Karawang, Kinkin Zaenal, juga mengapresiasi pengkajian BPTP Jabar. “Kaget, di tengah lahan mering begini ada lahan yang hijau,” ungkapnya sekaligus berharap teknologi serupa dapat diterapkan dilokasinya.
Hal tersebut kemudian dijawab oleh Kepala BPTP Jabar, Dr. Wiratno, yang akan mengupayakan penerapan teknologi serupa pada lahan kering di lokasi lainnya guna peningkatan IP Jawa Barat. “Ada hijau royo-royo atau surga ditengah kekeringan. Tentu saja ini membuka mata hati Kita semua apabila ada keinginan pasti ada jalan” pungkas Wiratno. Humas BPTP Jabar/ Niken