Roma, Technology-Indonesia.com – Minggu (10/11/2019) Di Head Quarter FAO Di Roma Italia Delegasi Indonesia dalam kesempatan sebagai Vice Chair G77+China berkesempatan memandu negara-negara G77+China untuk memanfaatkan Forum Pertemuan ke-8 Badan Pengatur SDGTPP atau The 8th Session of Governing Body ITPGRFA. Kepala Badan Litbang Pertanian dalam hal ini diwakili oleh Kepala BB Biogen, Dr. Mastur selaku National Focal Point didaulat sebagai Vice Chair yang didampingi oleh Secretary ITPGRFA Dr. Kent Nnadozie dan Javad Mozafari selaku Co Chair pada Working Group MLS.
Pertemuan di Minggu sore dihadiri oleh negara-negara anggota G77+China ini memberikan kesempatan bagi Indonesia dan negara-negara anggota G77 + China untuk menanggapi beberapa agenda yang sangat penting di forum GB 8 yang akan dimulai besok Senin hingga Sabtu 11-16 November 2019.
Javad Mozafari menyampaikan bahwa akan penting bagi semua yang hadir untuk bisa menyampaikan statementnya pada kedua materi yang akan dibahas yaitu mengenai Enhancements MLS dan mekanisme Benefit Sharing yang diinginkan dalam Multilateral System.
Mozavari menambahkan bahwa agenda terpenting di Rabu dan Kamis ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh negara yang hadir sebagai contracting party ITPGRFA. Tahun ini Indonesia sebagai Vice Chair di G77 + China dan di tahun 2020 Indonesia akan mendapat giliran sebagai Chair, ungkap Ida Ayu Ratih selaku Atase Pertanian di Roma.
Mastur saat memandu jalannya pertemuan mengarahkan peserta untuk menyampaikan komentar pada Multilateral System ataupun Pemanfaatan Access Benefit Sharing.
Negara seperti Argentina, Brazil, Afrika serta India dalam kesempatan ini juga mengingatkan agar apa yang diinginkan bagi negara-negara contracting party lebih operasional dan berkomitmen untuk upaya akses yang saat ini telah berjalan.
Ir. Erlita Adriani, MBA, menegaskan bahwa hasil GB-8 ini akan menjadi tindak lanjut yang penting bagi Badan Litbang Pertanian untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholder yang memanfaatkan SDG baik dalam konteks pemanfaatan penelitian ataupun perbenihan khususnya untuk seluruh SDG yang tercantum dalam Annex 1 Perjanjian Internasional ITGRFA.
