Es Krim dan Jus Ubi Jalar Ungu, Olahan Sehat dan Kaya Manfaat

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) berhasil mengembangkan teknologi pengolahan ubi jalar menjadi es krim dan jus yang menggugah selera dan memiliki manfaat baik untuk kesehatan.

Teknologi es krim dan jus ubi jalar dimanfaatkan oleh Detin Khoerotin Insani, pelaku UKM dari Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Melalui pembinaan dari Balitkabi dan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP), Detin berhasil memanfaatkan ubi jalar yang merupakan potensi lokal di wilayahnya. Setiap bulan, Detin mengaku mampu mengolah sekitar 10 kilo ubi untuk es krim dan 20 kilo ubi untuk jus.

“Intinya, saya ingin memanfaatkan potensi lokal yang ada. Masyarakat sudah lama menanan umbi-umbian, namun kesulitan dalam pemasaran. Akhirnya, saya tampung hasil panen mereka untuk membuat es krim dan jus ubi,” terang Detin di pameran tenant teknologi Balitbangtan yang digelar dalam Tarhib Ramadhan 1439H, di Kampus Pertanian Cimanggu, Bogor, Senin (7/5/2018).

Es krim ubi ungu serta jus ubi ungu dan jus ubi orange hasil olahan Detin memang masih dipasarkan secara terbatas ke toko-toko milik temannnya serta kerjasama dengan pelaku UMKM lain di Ciamis. “Kalau ke luar kota masih belum karena terkendala freezer atau alat pendingin,” terangnya.

Detin mengungkapkan, kendala lain dalam pemasaran es krim ubi ungu yaitu harus bersaing dengan merek-merek ternama yang menjual produknya harga terjangkau. Menurutnya, dulu harga es krim merek ternama belasan ribu rupiah, sekarang ada yang harganya Rp 2.000.

“Kalau saya jual es krim ubi ungu dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 4.000 masih masuk, tapi konsumen lebih memilih merek ternama. Mungkin es krim ubi ungu masih aneh, sehingga saya harus banyak menerangkan bahwa es krim ubi ungu sehat dan kaya manfaat sehingga mereka mau membeli,” ungkapnya

Karena itu, Detin memanfaatkan event-event seperti tarhib ramadhan ini untuk mengedukasi masyarakat agar sebaiknya membeli produk-produk lokal UMKM.

Erliana Ginting,peneliti Balitkabi dan Detin Khoerotin Insani

Dalam kesempatan yang sama, Erliana Ginting, peneliti dari Balitkabi mengatakan Balitkabi merupakan Pusat Unggulan Iptek (PUI) untuk aneka kacang dan umbi, karena itu harus ada hilirisasi produk sehingga berdampak pada pengguna sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya. Salah satunya dengan membentuk inkubator bisnis.

“Melalui seleksi dari beberapa orang yang mengajukan, oleh BPATP, Ibu Detin terpilih memenuhi syarat untuk itu. Setelah itu kami membuat MOU selama 3 tahun mulai dari pembimbingan awal, pendampingan, hingga nanti Bu Detin siap melepas produknya ke pasar bersaing dengan yang lain,” terangnya.

Menurut Erliana, pada awalnya Detin mendapat bimbingan teknis (Bimtek) selama 3 hari. Salah satu peneliti Balitkabi mendampingi Bu Detin untuk membuat produk es krim dan jus ubi jalar. Selama tiga tahun, Detin pembinaan Balitkabi dan tidak bisa memberikan formula itu ke orang lain tanpa persetujuan.

Saat ini, jus ubi jalar yang diproduksi Detin sudah mendapat izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga). Sementara untuk es krim karena berbahan baku susu harus izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang persyaratannya lebih banyak.

Pemilihan ubi jalar ungu untuk es krim karena warnanya menarik, mengandung antisianin sehingga mempunyai kemampuan sebagai antioksidan. Ubi jalar bisa menurunkan kadar gula darah, anti kanker, dan mencegah penuaan dini. Balitkabi juga menghasilkan varietas ubi jalar orange yang kaya akan betakarotin yang merupakan provitamin A. “Jadi kita bisa mempromosikan es krim berbahan ubi jalar yang baik untuk kesehatan,” lanjutnya.

Balitbangtan melalui BPATP membuka kesempatan bagi industri yang beminat mengembangkan es krim maupun jus ubi jalar. “Kita ingin mengembangkan bahan pangan lokal supaya terangkat sehingga petani bersemangat menanam ubi jalar sehingga meningkatkan pendapatan,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author