Jakarta, Technology-Indonesia.com – PT Meares Soputan Mining (PT. MSM) dan PT Tambang Tondano Nusanjaya (PT. TTN) bersama BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara (Sulut) menggelar penanaman Jagung varietas Nakula Sadewa (Nasa-29) di desa Winuri, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara (26/1/2019). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dan realisasi kerjasama pemberdayaan masyarakat sekitar tambang yang telah disepakati dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sulut pada November 2018.
Kepala BPTP Sulut, Yusuf menyambut baik inisiasi dari pihak perusahaan dalam membangun komitmen setelah pertemuan di BPTP Balitbangtan Sulut. Dalam pertemuan tersebut, PT MSM dan PT TTN mengandeng pihak sumber teknologi untuk memberdayakan petani sekitar tambang.
“Ini satu langkah maju dan harus kita tindak lanjuti dengan pendampingan teknologi budidaya dan perbanyakan Jagung Hibrida Nasa-29. Untuk itu, saya menugaskan para peneliti untuk mengatur sistim pendampingan di lapangan, agar teknologi inovasi produksi Jagung Hibrida Nasa-29, sesuai dengan persyaratan teknologi produksi, di lapangan,” ujarnya semangat.
Yusuf meminta jajarannya untuk mempersiapkan segala hal teknis mulai dari penanaman, pengaturan waktu-waktu pemeliharaan sampai pada prosesing dan pengemasan benih agar di persiapkan dengan baik. “Karena ini adalah untuk kepentingan perbenihan,” tambahnya.
Jagung Nasa-29 memiliki beberapa keunggulan yaitu hasil panen yang tinggi mencapai 11,9-13,7 ton/ha, dengan rendemen biji cukup tinggi dan mudah dipipil menggunakan mesin pipil jagung. Selain itu, tongkol tidak mudah busuk, serta tahan terhadap penyakit bulai. Varietas ini juga mampu beradaptasi pada datarah rendah sampai menengah.
Bagi BPTP Balitbangtan Sulut, peluang ini sangat baik sebagai tolok ukur kemajuan pertanian di Sulut, terutama dalam hal ketersediaan benih unggul bagi masyarakat. “Hal ini nantinya akan menunjukkan kesiapan kita untuk ekspor jagung ke negara tetangga seperti Philipina dan Malaysia, yang cukup terbuka,” imbuh Yusuf.
Bahtira dari Balai Penelitian Serealia (Balitsereal) Maros turut menyambut baik kegiatan pengembangan Jagung Hibrida Nasa-29 di kawasan tambang emas yang berkedudukan di Kecamatan Likupang ini.
“Potensi Minahasa Utara untuk pengembangan Jagung cukup terbuka. Pihak Balitsereal siap mendukung ketersediaan benih dan teknologi. Bersama BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara kita akan suport kegiatan ini dengan ketersediaan teknologi inovasi dan pendampingan,” ungkapnya.
Sarto Kariman mewakili Pimpinan PT. MSM dan PT. TTN, menyambut baik terealisasinya kegiatan penanaman Jagung Nasa-29, yang dilaksanakan di sekitar perusahaan. “Ini sebagai jawaban program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sekitar tambang, bersama dengan sumber teknologi yaitu BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara dan Balit Serealia Maros,” ujarnya.
Lanjut Sarto, kedepan diharapkan bukan hanya 2 hektare lahan saja, tapi dikembangkan pada sekitar 20 kelompok tani yang ada di Minahasa Utara. Dengan pengembangan ini akan mampu memanfaatkan sekitar 98 hektare lahan pertanian.
“Karena jagung sangat potensi untuk dikembangkan di lokasi kami.Terutama untuk benih jagung Hibrida, sehingga kita berharap dapat berkontribusi pada ketersediaan benih jagung hibrida di Sulawesi Utara dan Gorontalo,” lanjut Sarto.
Kepala Dinas Pertanian Minahasa Utara, Wangke Karundeng mengapresiasi kegiatan produksi benih ini, karena dapat menjadi sarana pembelajaran bagi petani sekitar, terkait produksi benih Jagung Hibrida. “Kami akan mendukung kegiatan ini dengan siap membantu petani dengan kestersediaan sarana produksi pupuk dan alat mesin pertanian,” tegasnya.
Penanaman perdana ini diikuti kelompok tani sekitar 100 orang, BPTP Balitbangtan Sulut, Balitsereal Maros, Balitpalma Manado, Pihak PT. MSM, PT. TTN, Kepala Desa serta masyarakat sekitar tambang emas. Artur/SB