Representasikan Identitas Indonesia, Domain .Id Mulai Mendunia

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pertumbuhan domain .id semakin baik, tercatat pada akhir tahun 2018 telah terdaftar 281.467 nama domain, atau naik 12% dari tahun 2017. Menurut Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), hal tersebut membuktikan bahwa domain .id mulai dicintai oleh masyarakat Indonesia, karena .id merepresentasikan identitas Indonesia di mata dunia.

Ketua PANDI, Andi Budimansyah mengungkapkan penunjukan PANDI sebagai registri, sesuai dengan amanat PP Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. PANDI memiliki visi untuk menjadikan domain .id sebagai domain utama masyarakat Indonesia.

“Selain resolved domain .id yang lebih cepat, penggunaan domain .id akan menghemat bandwidth Internet Service Provider (ISP) Indonesia, karena DNS domain .id tersebar di beberapa kota besar di Indonesia,” ujar Andi saat menyampaikan Laporan Tahunan PANDI 2018 di Jakarta, pada Kamis (31/1/2018).

Sementara misi PANDI antara lain memastikan sistem layanan registri dan domain name system beroperasi dengan baik, stabil, aman, dan terpercaya. “Ini penting karena PANDI harus menjamin jika orang menggunakan domain .id itu bisa diakses dari seluruh dunia,” tuturnya.

Lebih lanjut Andi memaparkan, berdasarkan data yang dimiliki PANDI, dari jumlah total domain .id pada 2018, sebanyak 271.193 (96,35%) nama domain ada di Indonesia. Sisanya, sebanyak 10.274 nama domain atau sekitar 3,65% merambah ke berbagai negara seperti, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Jepang dan negara lainnya.

Dari 10.274 domain ID yang ada di luar negeri penyebarannya yang paling banyak berada di Amerika 4.492 (44%), Asia Pasifik 3.969 (38%), Eropa 1.436 (14%), dan Afrika 377 (4%). “Jadi minat terhadap domain .id ini sudah mendunia,” lanjutnya.

Sejak diluncurkan pada 2014, jumlah domain .id terus menunjukkan peningkatan positif. Pada 2018, distribusi domain .id per Second Level Domain (SLD) sebesar 93.537 menempati urutan kedua dibawah domain co.id sebesar 107.464. Namun, domain co.id sudah disediakan sejak 2006.

Dari domain yang terdaftar, terang Andi, status domainnya 75,78% aktif atau bisa diakses. Sementara 24,22% tidak aktif atau tidak dapat diakses websitenya.

Rata-rata pengakses Domain Name System (DNS) .id per hari sebanyak 529 juta kali. Menariknya, tutur Andi, pengakses DNS .id terbanyak justru berasal dari Amerika yaitu 26,27%, selanjutnya Indonesia 17,17%, Singapura 7,38%, Jerman 5,47%, Kanada 4,04% dan negara-negara lainnya.

Data menarik lainnya, masih banyak pemilik domain .id yang menggunakan hosting dan mailhosting dari luar negeri. Untuk Hosting misalnya, 6,30% menggunakan Qwords-Id salah satu hosting dari Indonesia, 4,92% di Cloudflarenet (Amerika), 4,48% di Ripe-Erx-156-67-0-0, 3,81% di Rumahweb-Id, 3,64% di Google, dan hosting lainnya. Untuk mailhosting yang menggunakan Google sebanyak 6,34%, Googlemail 6,34%, Zoho 1,85%, sejutamail 1,45%, Registrar-servers 0,76% dan lain-lain.

Andi juga memaparkan data Top 10 kota di Indonesia pengguna nama domain .id berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bekasi, Tangerang, Bogor, Depok, Yogyakarta, Tangerang Selatan, dan Medan. Selanjutnya, Top 10 kota dunia pengguna domain .id adalah Singapura, New York, Shibuya-Ku, San Fransisco, London, Hongkong, Montain View, Los Angeles, Kuala Lumpur, dan Nicosia.

Sebagai informasi, PANDI dibentuk oleh komunitas Internet Indonesia bersama pemerintah pada 29 Desember 2006 untuk menjadi registri domain. id. Pada 29 Juni 2007, pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika RI secara resmi menyerahkan pengelolaan seluruh domain internet Indonesia kepada PANDI, selain go.id dan mil.id.

Penyerahan pengelolaan domain .id tertuang dalam Berita Acara Penyerahan Pengelolaan Domain .Id no. BA–343/DJAT/MKOMINFO/6/2007 dari Dirjen Aptel ke PANDI. Pada 16 September 2014, pemerintah melalui Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, No. 806 Tahun 2014 yang menetapkan PANDI sebagai Registri Nama Domain Tingkat Tinggi Indonesia.

“Dukung terus penggunaan domain .id yang juga mencerminkan seberapa banyak identitas Indonesia yang berkibar di Internet global,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author