Drone Penebar Benih Padi dan Pupuk Granul

Jakarta, Technology-Indonesia.comDrone merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan komputer atau remote control. Penggunaan drone khususnya untuk pertanian saat ini sangat dibutuhkan karena dianggap lebih efektif dan efisien, serta menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

Selain pengembangan drone sprayer Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) juga mengembangkan drone untuk sebar benih padi dan penebar pupuk granul.

Drone untuk sebar benih padi ini merupakan modifikasi dari drone penyemprot pestisida. Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti penampung benih padi (hopper) dan memasang mengatur pengeluaran benih padi (seed metering devices). Drone berkapasitas muat sekitar 15 kg benih padi ini memiliki kecepatan tanam 2-3 km/jam dengan ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah. Lebar kerjanya 4 meter dengan kapasitas kerja 0,8-1 hektare/jam (1,00-1,25 jam/ha). Jumlah benih rata-rata 144 butir/m2, sementara dari perhitungan, kecepatan padi yang ditebar dari drone adalah 6,3 m/detik (21,6 km/jam).

Mengoperasikan drone penebar benih padi ini terbilang sederhana. Operator hanya memasukan data program ke remote control. Tangki benih padi diisi terlebih dahulu. Dari Kapasitas 15 kg tangki harus diisi 80% bagian saja atau 12 kg dengan bukaan sebesar 70%. Hal ini bertujuan untuk menghindari keluarnya benih padi terhambat akibat mampat atau tersumbat.

Drone bergerak mengikuti titik batas operasional sesuai arahan sistem pemosisi global (GPS). Selanjutnya drone akan kembali ke posisi awal ketika indikator baterai menunjukkan sisa baterai 20%. Artinya baterai harus diganti dengan yang terisi penuh, drone pun kembali menuju titik terakhir persebaran benih.

Benih untuk penggunaan drone tidak boleh sembarangan. Benih harus dalam kondisi bersih dari debu dan akan lebih baik benih padi dalam kondisi terlapisi (coated seed). Lahan yang akan ditanami juga harus dalam keadaan siap tanam. Artinya bila pertanaman dilakukan di lahan kering, irigasi sawah sudah harus tersedia terlebih dahulu.

Perlu ditegaskan bahwa, irigasi tidak sama dengan penggenangan. Penggenangan lahan sangat dihindari karena dapat menyebabkan lahan berbeda tinggi. Dampaknya benih terkumpul di bagian yang lebih rendah. Olah tanah sawah atau pembajakan juga wajib dilakukan agar benih memiliki media tanam yang baik.

Pertimbangan kondisi cuaca tidak boleh luput sebelum mengaplikasikan drone penebar benih. Pasalnya, drone belum dapat dioperasikan dalam kondisi hujan dan berangin kencang. Kecepatan angin yang berlebih sangat berpengaruh terhadap kestabilan terbang drone dan ketepatan penebaran benih padi di sawah.

Drone untuk penebar pupuk granul juga merupakan hasil modifikasi drone penyemprot pestisida. Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti penampung benih padi (hopper) dan memasang serta mengatur pengeluaran pupuk granul (fertilizer metering devices). Drone penebar pupuk granul ini dirancang dengan kapasitas muat 15 kg pupuk granul (tergantung jenis pupuk), kecepatan tanam 2-3 km/jam dengan ketinggian 1,5-2,0 m dari permukaan tanah, lebar kerja 4 meter, kapasitas kerja 0,8-1 ha/jam (1,00-1,25 jam/ha).

Jika dihitung, penerapan teknologi untuk bertani bisa memberikan efisiensi harga hingga 40%. Karena, dalam 1 hektare pemupukan dengan pemakaian drone hanya membutuhkan biaya Rp1,4 juta. Sedangkan cara konvensional membutuhkan dana hingga lebih dari Rp 2 juta.

Sementara, drone penebar benih padi mampu menanam sepuluh kali lebih cepat dibanding manusia. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga lebih hemat hingga setengahnya jika menggunakan drone. (Wira)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author