Jakarta, Technology-Indonesia.com – Mewabahnya virus corona di Bumi Etam tak surutkan semangat serta langkah para pejuang pangan untuk tetap beraktivitas di lapangan. Dengan tetap memperhatikan standar keselamatan diri agar terhindar dari penularan Covid-19, mereka tetap melakukan berbagai aktivitas di lahan pertanian seperti panen padi demi menjamin ketersediaan pangan.
Paling tidak di tengah kondisi saat ini, yang bisa lakukan para pejuang pangan di lapangan adalah menjaga stabilitas stok pangan terutama bagi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Seperti halnya yang dilakukan oleh penggerak sektor pertanian yang ada di Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Beberapa titik di wilayah ini juga melakukan panen.
Pada bulan lalu, panen yang dilakukan oleh kelompok tani Suka Damai, Kecamatan Kaubun yang dilaporkan Kepala UPT Pertanian Yuliandi hasilnya cukup memuaskan. Varietas mekongga yang dibudidayakan pada hamparan seluas 264 hektare (ha) mampu menghasilkan 6.47 ton/ha. Kegiatan panen yang menggunakan combine harvester milik Brigade Dinas Pertanian Kutim ini dinilai efektif. Apalagi ditengah suasana pandemi Covid-19, pertanian harus tetap berproduktif.
“Ini merupakan salah satu arahan dari Presiden Jokowi untuk Indonesia dalam menyediakan pasokan bahan pokok selama pengendalian virus Corona. Untuk itu aktivitas lapangan tetap berjalan dan tentunya tetap menjaga kesehatan,” jelas Yuliandi.
Nenurut Made Anggota Kelompok Tani Suka Damai, panen menggunakan mesin combine harvester sangat membantu petani dalam panen padi. Ia menambahkan, disamping hasil panen padi lebih bersih, hasilnya bisa langsung masuk ke karung. “Dilihat dari segi biaya, panen menggunakan mesin juga lebih efisien dibandingkan yang manual,” terangnya.
Hal yang sama juga diungkapkan PPL Desa sumber Sari Kecamatan Loa kulu, Kukar, Maidina Fasa. Menurutnya meski di tengah pandemi Covid-19 dirinya selalu mendampingi dan mengawal aktivitas kelompok tani di wilayah binaannya. Hari libur pun, Maidina Fasa tetap setia mendampingi petani maupun kelompok tani dalam usaha pertanian.
“Aktivitas panen padi varietas Mekongga ini milik Jumanto Anggota Kelompok Tani Pulo Sari, Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa kulu. Dari luas hamparan 98 hektare setiap 1 hektare hasilnya 4.8 GKP (gabah kering panen). Panen yang kami lakukan ini menggunakan combine harvester mesin Brigade bantuan Dinas Pertanian dan Peternakan, Kukar yang telah diserahkan kepada Gapoktan Mulya Abadi,” imbuhnya.
Panen juga bukanlah aktivitas akhir, banyak hal yang harus dilakukan agar hasil bisa di nikmati masyarakat. Setelah panen, para pejuang pangan ini harus melakukan pengeringan padi dengan bantuan sinar matahari. Proses ini tambahnya, merupakan salah satu cara pengeringan hasil panen padi yang sederhana dan mudah diterapkan oleh petani. Namun, pengeringan dengan cara ini tergantung pada cuaca.
“Para pejuang pangan tidak hanya beraktivitas di lahan pertanian, aktivitas penggilingan di desa Sumber Sari juga tetap berjalan meskipun ada anjuran dari pemerintah setempat untuk ‘Tetap Di Rumah’. Untungnya, di desa ini juga terdapat lumbung pangan yang siap mengatasi kerawanan pangan masyarakat,” urainya.
Ditempat lain di wilayah Kaltim, yaitu di Kabupaten Berau juga terlihat petani dan penyuluh yang tetap melakukan aktivitas rutin di sawah namun tetap menjaga sanisitas sesuai anjuran pemerintah. Peran aktif penyuluh sebagai pendamping petani di lapangan sangat penting ditengah pandemi Covid-19, mengingat kegiatan petani dilakukan secara langsung di sawah, tentunya berbeda dengan aktivitas pekerjaan lain yang bisa dilakukan di rumah.
Peran penyuluh semakin terlihat nyata dengan adanya peningkatan produktivitas padi di beberapa wilayah Kab. Berau. Panen padi di beberapa wilayah di Kab. Berau antara lain Kecamatan Gunung Tabur seluas 2,5 ha, menggunakan varietas Inpari 33 dengan provitas 4,8 ton/ha. Kecamatan Sambaliung total luas panen 17 ha, dengan penggunaan varietas Inpari 33 seluas 8 ha, Cisantana 8 ha, dan varietas Sidomuncul 1 ha.
“Kementerian Pertanian, melalui BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Balitbangtan Kaltim dan seluruh stakeholder di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, bersama-sama petani harus tetap optimis,untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga ketersediaan pangan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini,” tegas Kepala BPTP Kaltim Dr. Muhammad Amin.