Cara Mengatasi Serangga Perusak Biji Kakao dalam Simpanan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Buah kakao setelah dipanen akan mengalami proses pengeringan dan fermentasi. Sebelum diolah, kakao disimpan beberapa waktu di dalam ruangan penyimpanan dalam bentuk biji kering. Pada tahap ini, perlu diwaspadai adanya serangga yang dapat merusak biji kakao.

Peneliti hama dan penyakit tanaman, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Samsudin menyebutkan, pada tahap penyimpanan terdapat serangga yang diketahui dapat merusak biji kakao dalam simpanan yang disebut Ephestia cautella.

Serangga tersebut hidup pada biji kakao dan menyebabkan biji kakao saling berekatan atau menempel. “Hal ini tentu saja merusak biji kakao dan mengurangi kualitas biji (kakao),” ujar Samsudin.

Ciri morfologi serangga dimaksud yakni pada sayap depan terdapat garis berwarna terang. Setelah kopulasi (kawin), ngengat meletakkan telur yang lengket pada biji kakao yang berada di simpanan. Dalam waktu tiga hari, telur menetas dan memakan biji sehingga menyebabkan biji rusak dan mengeluarkan serbuk bekas gigitan pada biji.

Samsudin dan beberapa peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) berbagi cara yang dapat dilakukan untuk menghindari keberadaan hama itu. Caranya yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan gudang, menggunakan kemasan yang tebal, dan penataan penyimpanan komoditas sehingga mendapatkan penyinaran dan sirkulasi udara yang baik. Selanjutnya, pengaturan keluar masuknya komoditas dan monitoring secara rutin menggunakan perangkap lampu atau perangkap feromon.

Selain itu, Balittri juga telah melakukan penelitian beberapa ekstrak tanaman dalam mengendalian hama tersebut. Hasil penelitian mengetahui bahwa ektrak umbi A. sativum memiliki persentase repelensi dan insektisidal yang tinggi terhadap larva E. cautella. Ekstrak daun Ageratum conyzoides (bandotan) memiliki persentase repelensi paling tinggi tetapi tidak bersifat insektisidal terhadap larva E. cautella.

Sebaliknya, ekstrak biji Azadirachta indica (mimba) bersifat insektisidal kuat, tetapi persentase repelensinya masih rendah. Bandotan, mimba dan bawang putih berpotensi digunakan sebagai bahan pelindung biji kakao dari infestasi larva E. cautella di gudang penyimpanan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author