Bogor, Technology-Indonesia.com – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Dr. Fadjry Djufry melakukan pemotongan nasi tumpeng seusai penekanan tombol sirene yang menandai pembukaan Agro Inovasi Fair (AIF) 2019. Nasi tumpeng tersebut terbilang istimewa karena diolah dari beras hitam varietas unggul Jaliteng yang dilepas Balitbangtan pada awal 2019.
AIF tahun ini merupakan gelaran kelima sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015. AIF 2019 dilaksanakan selama 2 hari pada 24-25 Agustus 2019 di area kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian, Bogor.
Sekretaris Balitbangtan, Muhammad Prama Yufdy mengatakan penyelenggaraan AIF 2019 merupakan rangkaian kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 74, peringatan 45 Tahun Balitbangtan, serta Hari Teknologi Nasional (Hateknas). AIF 2019 mengusung tema Bumikan Hasil Riset Inovasi Balitbangtan Melalui Kerjasama Alih Teknologi.
“Harapannya mengajak semua stakeholders untuk bersama-sama mengembangkan invensi Balitbangtan menjadi inovasi yang dapat digunakan untuk pembangunan pertanian, melalui kerjasama alih teknologi,” kata Prama dalam pembukaan AIF 2019 di Bogor pada Sabtu (24/8/2019).
Menurut Prama, AIF 2019 beRtujuan mempromosikan teknologi pertanian dan meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap teknologi pertanian melalui beragam kegiatan bimbingan teknis dan demonstrasi teknologi. Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan akses untuk pengembangan, hilirisasi dan pemasaran produk pertanian melalui temu bisnis serta klinik agribisnis, Hak Kekayaan Intelektual dan Alih Teknologi.
“Untuk pelaksanaan AIF 2019 ini terdapat 5 Mitra yang ikut berpartisipasi dalam pameran yang dikelompokkan berdasarkan bidang usaha olahan pangan lokal, agribisnis dan alat mesin pertanian,” lanjutnya.
Mitra-mitra tersebut, terang Prama, adalah mitra kerjasama dengan Balitbangtan, tenant inkubator Balitbangtan, Dinas Pertanian Kota Bogor, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Pojok UKM Kota Bogor, Gabungan UMKM Bogor, PTT Cigombong, mitra swasta industri agribisnis dan pangan lokal.
Rangkaian acara yang akan dilaksanakan dalam AIF 2019 diantaranya bimbingan teknis (Bimtek) tentang budidaya Ayam KUB, pengolahan jamu instan, hidroponik, pengolahan kopi dan cooking class pembuatan sosis. Kegiatan ini tercatat secara keseluruhan diikuti 525 peserta dari yang telah mendaftarkan diri sebelum 22 Agustus 2019.
Selain itu sebagai upaya dalam mempromosikan inovasi teknologi, dilaksanakan juga temu bisnis untuk teknologi-teknologi Balitbangtan yang siap untuk proses alih teknologi. Pada AIF 2019, Temu Bisnis mengangkat teknologi pupuk hayati dan pestisida nabati yang akan diikuti oleh dunia usaha yang bergerak dibidang pupuk hayati dan pestisida nabati.
Gelaran AIF 2019 juga meng-expose teknologi bernilai kekayaan intelektual (Intellectual Property) yang sudah diadopsi oleh dunia usaha. Pada 2019, Balitbangtan telah mendaftarkan 40 hasil penelitiannya baik untuk rezim paten, cipta, merek dan Hak Pendaftaran Varietas Tanaman (Hak PVT).
Selain itu, pada 2019 tercatat 30 kerjasama lisensi yang telah di tandatangani antara Balitbangtan dengan pihak penerima lisensi. Tahun ini Balitbangtan berhasil menerima royalti senilai 8.4 miliar dari proses kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh mitra penerima lisensi Balitbangtan.
Pada kegiatan tersebut, tamu undangan berkesempatan mencicipi nasi tumpeng dari beras Jaliteng dan nasi kebuli dari beras Brasmati Aromatic. Kedua beras tersebut berasal dari unggul baru (VUB) padi hasil riset Balitbangtan.