BPTP Sumut Produksi Benih Cabai Keriting Kencana Bersertifikat

Jakarta, Technology-Indonesia.com -Penggunaan benih unggul bermutu, berkualitas dan bersertifikat merupakan mata rantai pertama dalam proses budidaya. Bila benih yang digunakan tidak memiliki kualitas tinggi, maka tanaman tidak akan memberikan hasil yang tinggi.

Dalam budidaya cabai, benih menjadi salah satu faktor utama penentu keberhasilan produksi. Benih bersertifikat menjadi syarat wajib,karena proses produksinya diterapkan cara dan persyaratan sesuai ketentuan sertifikasi yang diawasi oleh petugas Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), sehingga diharapkan sesuai dengan kebutuhan petani, yaitu benih dengan varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi dan harga yang tepat.  

Saat ini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara (Sumut) melalui kegiatan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) KP. Gurgur telah memperoleh sertifikasi sebagai penangkar benih cabai. Selain memproduksi beberapa tanaman sayuran dan hortikultura juga menghasilkan benih tanaman cabai keriting yaitu varietas Kencana.

BPTP Sumut juga telah berhasil mendapatkan sertifikat benih BR untuk cabai varietas Kencana dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanamanan Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara. Varietas ini merupakan produksi Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang adaptif untuk lahan dataran rendah dan dataran tinggi.

IP2TP KP. Gurgur yang merupakan salah satu lokasi penelitian dan pengkajian teknologi pertanian milik BPTP Sumut diharapkan dapat terus menyediakan benih bersertifikat berbagai tanaman lainnya untuk didiseminasikan kepada para pengguna. Selain itu, IP2TP KP. Gurgur yang terletak di Kabupaten Toba diharapkan dapat menjadi salah satu lokasi Agroeduwisata.

Daya Adaptasi Luas

Varietas unggul baru (VUB) cabai keriting Kencana berhasil dilepas Balitsa pada 2011. Varietas tersebut merupakan varietas Open pollinated (OP) hasil seleksi dari galur LV6401 yang berdaya hasil tinggi yaitu sekitar 12,1–22,9 ton/ha dengan umur panen sekitar 95-98 HST (hari setelah tanam).

Varietas Kencana mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan varietas cabai yang beredar di pasaran antara lain toleran terhadap genangan, toleran terhadap organisme penganggu tanaman (OPT) penting dan adaptif terhadap musim ekstra basah. Bila dilihat dari penampakan buah, kecerahan varietas Kencana setingkat di bawah varietas hibrida (TM 99). Namun, varietas Kencana mempunyai tingkat kepedasan 4 kali (kadar capcaicin 355,8 ppm) dibandingkan dengan varietas TM 99 (kadar capcaicin 86,1 ppm).

Varietas Kencana mempunyai daya adaptasi yang sangat luas dapat ditanam pada berbagai ketinggian tempat, baik di dataran rendah (0-200 m dpl), medium (200-700 m dpl) sampai ke dataran tinggi (>700 m dpl) dan pada berbagai tipe lahan (sawah-tegalan) tipe tanah mulai tanah Andisol sampai dengan tanah Gambut pada berbagai musim tanam (basah, kemarau basah, kering, dan ekstrim kering). Pada kondisi tersebut produktivitas yang dapat dicapai berkisar antara 15,0-21,23 ton/ha.

Cabai Kencana ini telah dilisensi oleh CV Saninco Seed Indonesia pada pengujung 2019. Melalui lisensi ini diharapkan Cabai Kencana semakin memasyarakat dan berkontribusi terhadap stabilisasi harga cabai nasional. (Sumber BPTP Sumut)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author