BPTP NTT Gelar Bimtek Padat Karya Budidaya Padi dan Jagung

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Paket Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah dapat meningkatkan hasil sampai 8 ton/hektare (ha) gabah kering panen (GKP). Hasil tersebut dapat dicapai apabila menerapkan seluruh komponen teknologi PTT padi sawah secara baik dan benar.

Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur (BPTP NTT) Yohanis Ngongo menyampaikan hal tersebut pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Padat Karya Budidaya Padi dan Jagung di Kota Kupang (17/3/2021).

Ngongo menerangkan beberapa komponen teknologi kunci yang wajib diterapkan petani untuk mendapatkan hasil yang optimal. Komponen tersebut adalah penggunaan varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi dan penanaman bibit muda (<21 hari). Selanjutnya, pengaturan populasi tanaman menggunakan legowo 2:1, 20 x 10 x 40 cm, dan 333.333 rumpun/ha. Komponen lainnya: pemupukan berimbang, pengembalian jerami, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

Materi kedua tentang inovasi teknologi budidaya jagung disampaikan oleh Alfonso Sitorus. Ia menyampaikan bahwa varietas merupakan komponen teknologi kunci yang sangat berpengaruh terhadap hasil jagung. Penggunaan varietas unggul dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lokal.

Jagung komposit berpotensi mencapai hasil sampai 4,5-6 ton/ha, bahkan jagung hibrida berpotensi mencapai hasil yang lebih tinggi berkisar antara 7-13 ton/ha, dibandingkan varietas lokal yang hanya mencapai 1,5-2,2 ton/ha.

Sitorus menekankan bahwa hasil ini dapat dicapai jika didukung oleh penerapan komponen teknologi lainnya, seperti penggunaan benih bermutu, pengaturan populasi tanaman (legowo, 90 x 40x 20 cm), dan pemupukan berimbang. Tak kalah penting adalah pengendalian OPT karena gulma, hama, maupun penyakit tanaman berpotensi menyebabkan kehilangan hasil yang besar jika tidak dikendalikan.

Bimtek ini digelar BPTP NTT untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pelaksanaan teknis budidaya yang baik sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas. Bimtek bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Alak. Bimtek diikuti 30 petani peserta yang merupakan pengurus kelompok tani.

Koordinator BPP Kec. Alak, J.E.S Wabang berharap pelaksanaan Bimtek dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan petani terkait proses budidaya padi dan jagung. Bimtek ini sangat penting untuk menambah wawasan penyuluh terkait inovasi teknologi terbaru dalam budidaya tanaman pangan padi dan jagung.

Saat menutup Bimtek, Kepala BPTP NTT, Procula Rudlof Matitaputtu mengharapkan pelaksanaan Bimtek ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan petani yang berdampak pada peningkatan produksi padi dan jagung yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani. (Sumber BPTP NTT)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author