Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Dinas Pertanian Barito Timur (Bartim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Petani Milenial Mendukung Ketersediaan Benih Jagung Hibrida di Kabupaten Bartim. Bimtek dilaksanakan di Balai desa Sibung kec. Raren Batuah (24/10/2019).
Kepala Dinas Pertanian Bartim, Ir. Reza Rahmadi, MM membuka Bimtek yang dihadiri sekitar 45 orang pemuda tani dan penyuluh di Kecamatan Raren Batuah. Reza mengatakan, Bimtek untuk menumbuhkan calon penangkar jagung ini penting dalam mendukung potensi Kabupaten Barito Timur sebagai salah satu kawasan produksi pangan di Kalteng.
“Segmen kegiatan yang memfokuskan pada kaum muda sangatlah sejalan dengan visi Pemerintah untuk mengantisipasi kondisi Bonus Demografi negara kita saat ini. Usia produktif penduduk lebih banyak dibandingkan usia tua (non produktif), sehingga pengenalan dan memotivasi kaum muda untuk terjun ke dunia pertanian sangatlah tepat dan menjanjikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Teknis BPTP Kalteng, Dr. Dedy Irwandi mengatakan arah dan visi pembangunan pertanian saat ini adalah untuk mewujudkan SDM unggul di bidang pertanian, yang mampu mengaplikasikan IPTEK dalam meningkatkan produktivitas dan berorientasi pada agribisnis (pemasaran).
“Bimtek ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan wirausaha muda dalam rangka membuka lapangan kerja yang mampu melihat peluang usaha pertanian menjadi sektor industri,” urainya.
Materi yang disampaikan saat Bimtek antara lain mengenai pola pendampingan petani milenial dan peluang usaha menjadi penangkar jagung di Barito Timur oleh peneliti dan penyuluh BPTP Kalteng.
Salah satu peserta, Ardianto (23 tahun), petani muda kecamatan Raren Batuah sangat antusias mengikuti jalannya Bimtek. Ardi dan kawan-kawannya telah memulai usaha pertanian organik, dan di desanya sudah terbentuk kelompok ekonomi petani dan kelompok hidroponik.
“Senang sekali dengan adanya Bimtek ini. Wawasan kami menjadi lebih luas. Semoga ada kelanjutan pendampingan bagi petani milenial di Bartim, khususnya di aspek pascapanen dan pengolahan hasil pertanian,” harapnya. (Balitbangtan/Dedy Irwandi)