BPTP Kalbar Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati Bacillus SP

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Peneliti/ penyuluh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar pelatihan pembuatan pupuk hayati Bacillus SP di Poktan Mekar I Desa Siantan Hulu, Kamis (12/11).

Kegiatan ini dalam rangka pendampingan BPP Model Kostratani Pontianak Utara terkait fungsi Kostratani sebagi pusat kegiatan pembangunan pertanian. Poktan Mekar I mendapat kepercayaan melaksanakan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun 2020 yang diikuti 30 orang petani.

Kepala BPP Pontianak Utara Sudarmanta dalam sambutannya menjelaskan kegiatan P2L di wilayah kecamatan Pontianak Utara dilaksanakan di Poktan Mekar I Desa Siantan Hulu, Poktan Dharma Barokah Siantan Hilir, dan Poktan Pesona Beringin Desa Batu Layang. Jenis bantuan yang diberikan antara lain saprodi budidaya sayuran, dan bahan dan alat pembuatan kebun bibit sayuran.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendorong rumah tangga petani untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Sudarmanta pun mengapresiasi BPTP Kalbar yang ikut serta mendampingi kegiatan P2L untuk memberikan inovasi teknologi budidaya sayuran.

Pada kesempatan tersebut, Peneliti BPTP Kalbar, Dadan Permana memberikan materi pemasaran produk pertanian dan manajemen rantai pasok. Selanjutnya pemberian materi pembuatan pupuk hayati Bacillus SP kepada anggota poktan.

Penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati sangat penting untuk meningkatkan kesuburan tanah. Jika tanahnya subur maka tanamannya akan tumbuh subur dan diharapkan hasil panen akan meningkat.

Praktek perbanyakan Bacillus SP dilakukan menggunakan bioreaktor dengan peralatan ember plastik 80 liter, saringan air minum, pompa aerator, dan selang air. Bahan yang dibutuhkan antara lain starter Bacillus SP 100 gram, singkong 0,5 kg direbus dan dijus, gula pasir 0,5 kg, fermipan 2 sachet direbus dengan 1 liter air hingga mendidih, dan air bersih 70 liter.

Proses pembuatan, ember air disterilasi dengan air panas. Selanjutnya, air bersih dimasukkan ke dalam ember dengan disaring terlebih dahulu. Semua bahan dan starter Bacillus SP dimasukkan kedalam reaktor dan pompa aerator yang dinyalakan selama 5 hari.

Setelah 5 hari diaerasi larutan pupuk dapat segera dipakai untuk perlakuan benih, pengocoran (2-5 ml/liter air), pengocoran tanaman, dan memperkaya mikroba kompos. Untuk budidaya tanaman cabai dapat dilakukan pengocoran dosis 2-5 ml/liter 1 tanaman 200 ml diberikan seminggu sekali.

Pengocoran Bacillus didahului dengan pemberian pupuk NPK dengan dosis 2 gram/liter. Bakteri ini dapat bekerja optimal apabila tersedia pupuk organik yang cukup dalam media tanam. (Sumber BPTP Kalbar)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author